PASIR PENGARAIAN (HR)-Kawasan Dataran Tinggi Rantau Baih yang selama ini dijadikan sebagai arena pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran oleh Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu, mulai dijadikan warga sebagai tempat berkumpul. Di kawasan ini menyediakan berbagai macam arena olah raga, seperti lapangan badminton, takraw, bola voli dan lari marathon.
Namun beberapa bulan terakhir tempat ini mulai beralih fungsi. Dimana setiap sore hari mulai ramai dikunjungi para pembalap liar melakukan berbagai aksi. Suara knalpot dari para pembalap liar ini memekakkan telinga, membuat para pengunjung dari berbagai kalangan dan usia terganggu. Pengunjung yang datang untuk olahraga pun mulai enggan mendatangi kawasan Dataran Tinggi Rantau Baih.
“Sebenarnya kawasan Dataran Tinggi Rantau Baih bagus Pak. Arena olah raganya banyak, taman bunga dan pepohonan juga banyak. Kalau capek ada tempat berteduh. Tapi sejak adanya pembalap liar kami takut. Lagi pula suara knalpotnya bising. Kalau bisa pembalap itu ditertibkan karena meresahkan warga,” pinta Sarwan yang diamini Herman, warga Pasir Pengaraian, Selasa (19/5).
Sesuai informasi yang disampaikan Sarwan dan Herman, aksi pembalap liar tersebut dimulai sekitar pukul 17.30 WIB. Jumlah para pembalap itu antara 5 sampai 10 sepeda motor dari berbagai jenis dan dengan suara knalpot yang berbeda-beda dengan pengendaranya sebagian besar remaja. Mereka balapan di ruas jalan tepatnya di belakang tribun astaka.
Sementara Kepala Satuan Polisi Pamong Praja KasatPol-PP Roy Roberto, sebelumnya mengaku bahwa penertiban pembalap liar tersebut sudah pernah dilakukan. Namun beberapa hari berselang datang lagi.
“Kita sudah sering menertibkannya tapi datang lagi. Mungkin ke depan penertiban ini lebih diintensifkan lagi,” katanya. (gus)