RENGAT(HR)-Kondisi listrik di kabupaten Indragiri Hulu tak menentu dan makin kritis. Masyarakat hanya menikmati lampu hidup sehari tiga jam, selebihnya harus menikmati listrik dengan genset atau jika malam hari menggunakan lampu emergensi.
"Berapa lamalah bisa bertahannya lampu emergensi, sementara pemadaman terjadi dalam waktu yang cukup lama, sehingga pada akhirnya harus menghidupkan lilin. Ini tentunya akan membahayakan bagi rumah, terutama yang masih papan, karena bisa men-jadi salah satu penyebab terjadinya kebakaran," ungkap warga desa Kuantan Babu Rengat, Resti.
Menurutnya, pemadaman dalam sehari bisa terjadi beberapa kali, namun, Senin (18/5), pemadaman terjadi sangat parah, karena terjadi sejak pagi dan setelah itu hanya hidup selama tiga jam, kemudian kembali pa-dam sore hari hingga tengah malam, dan ia tak tahu pukul berapa lampu hidup, karena hingga pukul 00.00 WIB, sudah tidur.
Kejadian yang hampir sama kembali terjadi, Selasa (19/5). Pemadaman kembali terjadi pada pagi tanpa penyebab jelas. Ini juga dirasakan saat Sidang Paripurna LKPj Bupati Inhu. Sidang diwarnai tiga kali mati lampu.
Manager PLN Area Rengat Armunanto, mengakui kritisnya kondisi listrik di Inhu saat ini, dua unit mesin PLTMG Lirik kembali rusak ditambah kerusakan juga terjadi pada dua unit mesin di PLTD Kota Lama."Kondisi ini kembali diperparah pada Senin (18/5), akibat adanya gangguan pada kubikel 20 KV di kota lama dan juga trouble di PLTMG, maka sebagian harus dilepas agar tidak terjadi pemadaman total," jelasnya.
Ditambahkan, kondisi tersebut membuat pemadaman harus dilakukan dengan pola 2:1 untuk malam hari dan 1:1 pada dini hari. Berarti dalam sehari terjadi dua kali pemadaman malam, subuh dan siang hari.
Armunanto menyatakan, pihaknya berharap masyarakat dapat memahami kondisi ini. Jika memang nantinya pemasangan penambahan mesin 7 MW dan 5 MW di Kota Lama selesai dan dapat beroperasi akhir Mei, maka kondisi kelistrikan akan normal kembali."Kami mohon maaaf atas ketidaknyamanan pelayanan. Kami terus berusaha untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik, namun kondisi saat ini, memang sangat tidak memungkinkan untuk itu," tambahnya. (eka)