Riaumandiri.co - Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) menyebut hukuman FIFA buat Persija Jakarta tidak terkait dengan sengketa gaji Marko Simic. Kasus tersebut diklaim sudah beres.
Seperti diketahui, penyerang asal Kroasia itu pernah mengungkapkan masalah penunggakan upah yang dilakukan oleh Persija pada 26 April 2022. Persija menanggapi berbeda.
Pihak klub menyebut bahwa mereka tidak menunggak, melainkan ada ketidakcocokan negosiasi gaji ulang. Sewaktu masa pandemi COVID-19, ada kebijakan pemotongan nilai upah yang diberlakukan oleh PSSI.
Kebijakan itu tidak diterima beberapa pemain, seperti Marc Klok dan juga Simic. Klok akhirnya memutuskan secara sepihak kontraknya di Persija lalu bergabung ke Persib Bandung. Namun Simic berbeda.
Ia memilih memperjuangkannya ke FIFA, dan akhirnya memenangkan gugatan yang membuat Persija wajib membayar tunggakan Rp 7 miliar. Sekitar satu tahun setelah kasus tersebut, Persija malah mengontrak Simic lagi.
Krisis striker yang dialami Macan Kemayoran menjadi salah satu alasannya. APPI memastikan kasus tersebut sudah beres.
"Sudah selesai. Karena kalau belum selesai, tidak mungkin (Simic) dikontrak (lagi)," kata CEO APPI Hardika Aji kepada wartawan.
"Ya, mungkin saya melihat logikanya saja, putusan FIFA berlaku tanggalnya kan (tahun) 2024 ya. Karena dari tanggalnya (sanksi FIFA buat Persija) saja juga bukan tanggal keputusannya di sini," ujarnya menambahkan.
Persija dilarang melakukan melakukan transfer pemain dalam tiga periode sebagaimana terpampang di laman FIFA. Putusan tersebut dijatuhkan pada 26 Januari 2024. Selain Persija, ada tiga klub Indonesia lainnya yang bernasib sama.
Mereka adalah Persikab Bandung, Persiraja Banda Aceh, Sada Sumut FC. Ada juga Persiwa Wamena yang sudah dihukum sejak 12 Mei 2022 dan masa hukumannya sampai batas waktu yang belum ditentukan.
APPI sendiri mengaku belum tahu sepenuhnya kasus apa yang menimpa masing-masing klub hingga akhirnya disanksi FIFA. Mereka mengingatkan masing-masing klub agar segera menuntaskan kasus agar sanksi segera dicabut.
"Pertama, saya belum tahu itu kasusnya mana saja tiap-tiap klub. Baru sebagian yang tahu, jadi, belum tahu untuk kasusnya seperti apa. Kasusnya pemain yang mana, apakah pemain dengan klub," tutur Aji.
"Dan kedua juga apakah masih tahap di DRC (Dispute Resolution Chamber) atau sudah di Komdis FIFA, jadi belum bisa bereaksi secara utuh. Yang pasti sih sebenarnya itu simpel, tinggal diselesaikan (pihak bersangkutan). Otomatis banned-nya akan dicabut pasti," ucapnya.