Riaumandiri.co - Sejumlah titik api terpantau masih menyala di Kabupaten Kepulauan Meranti hingga hari ini, Senin (25/3). Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terdapat dibeberapa desa di antaranya desa Repan, Gayung Kiri, Penyagun, Telesung, Mantiasa, Renak Dungun.
Polres Kepulauan Meranti menurunkan dua regu untuk membantu memadamkan karhutla di beberapa wilayah, diantaranya regu kompi 2 yang sudah dua hari berada dilokasi, yang dipimpin oleh Kabag Ops Kompol Yudi Setiawan, berada di wilayah desa Telesung, Kecamatan Rangsang Pesisir. Regu 2 ton siaga 3 bergabung dengan Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Kurnia Setyawan, diwilayah desa Mantiasa, Kecamatan Tebing Tinggi Barat.
Dari informasi Personil piket Pelayanan polsek Rangsang yang melaksanakan kegiatan pengecekan titik Hotspot di wilayah Kecamatan Rangsang pada dashbor lancang kuning hari ini, Kapolsek Rangsang Ipda Anton Hilman, menyampaikan terdapat 45 titik hotspot diwilayah hukum Polsek Rangsang per hari ini.
"Pada hari ini dalam pantauan tim terdapat 45 titik hotspot, diantaranya, 39 titik berada didua desa yaitu didesa Repan dan desa Penyagun kecamatan Rangsang, 5 titik berada di desa Gayung Kiri, Kecamatan Rangsang, dan 1 titiknya terpantau di desa Telesung, Kecamatan Rangsang," Ujar Kapolsek Rangsang.
Selain diwilayah Rangsang, beberapa desa dikecamatan Tebing Tinggi Barat dan Pulau Merbau, seperti desa Mantiasa, dan desa Renak Dungun yang sebelumnya terpantau masih ada api kini perhari ini terpantau sudah dilakukan pendinginan.
Kapolres Kepulauan Meranti bersama tim masih berjibaku memadamkan api dibeberapa wilayah. Diketahui pada hari minggu, (24/3) Kapolres ikut membantu memadamkan api didesa Telesung. Sedangkan hari ini Kapolres dan regu 2 ton siaga 3 beralih ke desa Mantiasa.
Kapolres Kepulauan Meranti menjelaskan hingga saat ini laporan yang diterimanya, luas lahan yang terbakar didesa Repan, dan Penyagun terpantau lebih kurang 50 hektar, di desa Gayung Kiri 8,7 hektar, sedangkan di Rangsang Pesisir diperkirakan 25 hektar.
"Sampai saat ini kami dari polres kepulauan meranti bersama tim dari BPBD, TNI, dan masyarakat masih berada dilokasi titik api dan masih berjibaku untuk memadamkan api, karena perlu diketahui diwilayah rangsang contohnya, selain api, tim juga berjibaku dengan cuaca yang terik, angin yang kencang, dan lahan yang terbakar pun merupakan lahan gambut, yang mudah sekali terbakar dan menyebar," ujar Kapolres
Dalam kesempatan yang sama Kapolres Kepulauan Meranti tidak bosan bosannya menghimbau kepada seluruh masyarakat Kepulauan Meranti jangan sesekali melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar.
"Kepada masyarakat Kepulauan Meranti jangan sampai membuka lahan dengan cara membakar dan jangan melakukan aktivitas membakar mengingat kondisi cuaca sangat panas, dan sangat berpotensi terjadinya kebakaran," tutup Kapolres.