RIAUMANDIRI.CO
- Ketua DPR RI Puan Maharani dalam pidatonya dalam Sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-148
di Jenewa, Swiss mendesak negara-negara besar (adidaya) di dunia untuk
menggunakan pengaruhnya dalam membuka jalan kemanusiaan kepada jutaan warga di
Gaza, Palestina.
"Kita semua yang ada di
ruangan ini tidak bisa menutup mata terhadap penderitaan warga sipil di Gaza.
Karena itu, saya mengajak kepada negara-negara besar di dunia, tolong gunakan
pengaruh anda untuk mengembalikan kemanusian dan menghentikan peperangan,"
ujar Puan, Minggu (24/3).
Bagi Puan, salah satu yang dapat mendorong perdamaian
Gaza adalah diplomasi parlemen. Hal itu seperti membangun budaya culture of peace serta mengedepankan
dialog maupun kerja sama yang erat antarnegara.
"Parlemen harus memimpin dan
memberi contoh dalam memperjuangkan 3 pilar perdamaian. Bukan sebaliknya,
mengambil tindakan sepihak atau malah menciptakan pertengkaran. Diplomasi
parlemen perlu lebih banyak kerja sama antarnegara," kata Politisi PDI-Perjuangan
itu.
Puan mengatakan, kekejaman Israel
terhadap warga sipil Gaza telah merobek hati dan nurani rakyat Indonesia.
Apalagi tindakan tersebut telah merenggut ribuan nyawa perempuan, lansia,
balita hingga mereka yang terkapar di rumah sakit. Bagaimanapun juga, kata
Puan, tindakan kekerasan tidak bisa dibenarkan oleh alasan apapun.
"Sayangnya pembunuhan,
pertumpahan darah dan pengeboman oleh Israel terus berlanjut di Gaza. Ini
adalah kekejaman luar biasa yang tidak dapat dijustifikasi oleh apapun karena
berapa banyak nyawa yang harus melayang. Apakah kita akan tinggal diam? Indonesia
akan selalu berdiri bersama Palestina dan mendukung perjuangan rakyat Palestina
untuk menjadi negara merdeka," katanya.
Menurut Puan, saat ini adalah
momentum yang tepat bagi semua negara untuk bersatu memberi suara perdamaian di
Gaza. Apalagi bulan ini adalah bulan Ramadan di mana semua umat muslim di dunia
sedang menjaga nilai-nilai perdamaian.
"Para delegasi yang
terhormat. Hari-hari ini umat muslim di seluruh dunia sedang menjalankan ibadah
puasa, bulan penuh berkah untuk mewujudkan nilai nilai perdamaian. Karena itu
saya mendesak semua pihak untuk memastikan akses kemanusiaan dan tunduk
terhadap hukum internasional. Tujuan uramanya adalah untuk menciptakan solusi
dua negara berdasarkan hukum internasional dan resolusi-resolusi PBB,"
katanya. (*)