Nairobi (HR)- Seorang wanita kelahiran Irlandia Utara, Samantha Lewthwaite (31), tengah menjadi wanita paling dicari setelah dilaporkan bahwa ia membunuh 400 orang selama terlibat dalam kelompok jihad teror Al-Shabaab. "Wanita ini iblis, tapi dia juga seorang operator yang sangat pintar," kata seorang kepala keamanan di Kenya kepada The Mirror.
Kabar terbaru, wanita yang dijuluki “Janda Putih” itu terlibat dalam serangan pada April 2015 di Universitas Kenya yang menewaskan 148 orang. Menurut seorang perwira pada pasukan keamanan Somalia, alumnus Universitas London itu kini dipercaya sedang merancang bom mobil, serangan bunuh diri di Somalia dan Kenya, serta berusaha merekrut anak-anak menjadi mujahid.
Perwira itu mencurigai bahwa Lewthwaite berinisiatif merekrut remaja dan perempuan untuk menjadi pengebom bunuh diri, dan membayar keluarga mereka hanya dengan tebusan sebesar 100 euro atau Rp 1,5 juta. “Para pengebom bunuh diri nantinya dijejali dengan heroin sebelum diarahkan ke kematian,” demikian dikutip dari laman Independent.
Sumber di Badan Intelijen dan Keamanan Nasional Somalia kepada The Mirror mengatakan, "Wanita itu naik pangkat. Dia salah satu tokoh paling penting dalam kelompok teror. Kami berpikir wanita ini tangan kanan pemimpin serangan," ujar sumber tersebut. "Dia tidak menyerang dengan tangannya sendiri, tapi dia bertanggung jawab atas ratusan kematian."(tpi/ivi)