Riaumandiri.co - Bupati Rokan Hulu (Rohul), H Sukiman meminta kepada semua pihak terkait untuk meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan terhadap peningkatan potensi Kebakaran Hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Negeri Seribu Suluk.
Hal ini disampaikan Bupati saat memimpin Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Karhutla di Kabupaten Rokan Hulu tahun 2024, Kamis (21/03) di Halaman Kantor Bupati Rokan Hulu Komplek Pemda Pasir Pengaraian.
Saat ini Pemerintah Provinsi Riau melalui SK nomor : Kpts.293/III/2024 telah menetapkan status siaga darurat penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan untuk tahun 2024 terhitung sejak 13 Maret 2024 sampai dengan 30 November 2024.
Hal ini diakui Bupati Sukiman, bahwa saat ini sudah terpantau titik hotspot pada Dashboard Lapan dan Lancang Kuning di Kecamatan Rambah Samo, Rambah, Bonai Darussalam dan Kecamatan Rokan IV Koto.
"Dari beberapa hotspot tersebut terindikasi sebagai titik api, sehingga jika tidak diantisipasi dengan baik maka akan menimbulkan permasalahan yang lebih serius," katanya.
Disampaikan Bupati, bahaya atas kejadian Karhutla yang dapat berdampak pada kesehatan, ekonomi, kerusakan lingkungan, bahkan juga dapat mengganggu stabilitas negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia.
"Oleh karena itu dibentuk Satuan Tugas (SATGAS) penanggulangan bencana Karhutla di Kabupaten Rokan Hulu, untuk melakukan koordinasi dengan para pihak baik pusat maupun daerah, elemen masyarakat dan dunia usaha, untuk bersama-sama mewujudkan Provinsi Riau dan Kabupaten Rokan Hulu agar tetap bebas asap dan langit tetap biru," tambah Bupati.
Sesuai arahan Presiden RI tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, ada 6 (enam) poin penting yang dapat dilakukan dalam upaya kesiapannya Karhutla, seperti prioritas upaya pencegahan melalui deteksi dini, monitoring area rawan titik panas (Hotspot) dan patroli lapangan.
"Infrastruktur pemantauan dan pengawasan harus sampai tingkat bawah. libatkan Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Kepala Desa dalam penanganan Karhutla, ajak tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk memberikan edukasi terus menerus kepada masyarakat," terang Bupati.
Selain itu, semua pihak harus mencari solusi yang permanen untuk menangani Kebakaran Hutan dan Lahan, serta agar korporasi dan masyarakat membuka lahan dengan tidak membakar serta penataan ekosistem gambut dalam kawasan hidrologi gambut harus terus dilanjutkan.
"Jangan biarkan api membesar, harus tanggap dan jangan terlambat, sehingga api sulit dikendalikan, langkah penegakan hukum dilakukan tanpa kompromi, terapkan sanksi yang tegas baik administrasi, perdata maupun pidana, sehingga ada efek jera," pungkasnya.
Pasca pelaksanaan Apel, Bupati Rokan Hulu, H Sukiman didampingi Kapolres Rokan Hulu, AKBP Budi Setiyono SIK, Pabung Mayor Inf Andre Suardi S.Sos melakukan pengecekan kesiapsiagaan Penanganan Karhutla tahun 2024.