RIAUMANDIRI.CO
- Anggota Komisi I DPR RI Nurul Arifin meminta Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjaga netralitas pada pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang akan diselenggarakan pada Noember 2024.
"Kami meminta TNI bersikap netral, tidak menggunakan kekuatan-kekuatan
untuk membela ataupun mendukung salah satu calon," kata Nurul Arifin dalam
rapat kerja dengan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, di Gedung Nusantara
II, Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2024).
Nurul Arifin mengatakan potensi konflik horizontal
memungkinkan terjadi dalam pelaksanaan pilkada. Hal ini melihat skala pilkada
lebih mikro dibanding dengan pemilihan presiden (pilpres) maupun pemilu.
"Dalam skala mikro tersebut kita tahu bahwa pertarungan terjadi di
wilayah, baik di provinsi/kabupaten/kota dan ini memungkinkan antar saudara di
situ bisa berperang, bisa berkonflik karena perbedaan pilihan," kata politisi
Partai Golkar tersebut.
Nurul Arifin juga mengapresiasi TNI yang telah membantu Polri dalam menjaga
keamanan Pemilu Serentak pada 14 Februari lalu. Ia menilai, pelaksanaan Pemilu
2024 telah berjalan aman, kondusif dan relatif tidak ada konflik.
"Apresiasi dan terima kasih kami Pak dengan berjalannya Pilpres, Pemilu,
secara aman kondusif dan relatif tidak terjadi tidak ada konflik begitu. Kami
mengucapkan terima kasih untuk kerja keras bapak-bapak sekalian di TNI," ujarnya.
Berdasarkan paparan TNI, 545 Pilkada yang rencananya akan dilaksanakan pada
akhir tahun 2024 memiliki potensi kerawanan yang lebih besar dibanding Pilpres
maupun Pileg. Kemungkinan terjadinya kerusuhan antar kelompok pendukung juga
lebih besar.
Kemungkinan terjadinya konflik SARA juga mungkin terjadi bila isu politik
identitas digaungkan. Selain itu, adanya perpecahan skala nasional dapat
terjadi apabila dimanfaatkan pihak ketiga. (*)