RIAUMANDIRI.CO - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar meresmikan Rumah Al-Qur’an Baiturrahman, di Masjid Baiturrahman, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2024).
Rumah Al-Qur’an diproyeksikan untuk memfasilitasi dan memudahkan pegawai di lingkungan Setjen DPR RI belajar dan menghafal Al-Qur’an. Ke depan diharapkan, membaca Al-Qur’an menjadi semacam budaya yang baik di lingkungan Setjen DPR RI.
“Tentu kita ingin memfasilitasi teman-teman yang inginkan mendalami dan melancarkan baca Al-Qur’an mulai dari tingkat dasar, menengah, sampai tingkat atas. Kita fasilitasi dengan pengajar-pengajar yang sangat profesional. Jadi ke depan, Rumah Al-Qur’an ini akan menjadi semacam wadah bagi siapapun pegawai di sini yang ingin belajar Al-Qur’an dan itu akan kita jadikan budaya bagi pegawai,” kata Indra.
Dalam kegiatan peresmian ini juga dilakukan pembukaan MTQ Ke-III, yang merupakan kegiatan tahunan Setjen DPR RI. Pada tahun ini, MTQ diselenggarakan bersama dengan tiga instansi, yakni KORPRI Setjen DPR RI, MPR RI dan DPD RI yang terdiri dari ASN, Tenaga Ahli (TA), Staf Administrasi Anggota (SAA), dan karyawan lainnya di lingkungan Setjen DPR/MPR/DPD RI untuk kategori tilawah dan tartil Al-Qur'an serta da'i dan da’íyah.
“Ini bagian dari upaya kita untuk terus menerus menjaga akhlak umat Islam yang difasilitasi oleh KORPRI dan DKM Baiturahman. Tentu MTQ ini tidak hanya diperlombakan, tapi bagaimana dalam kehidupan sehari -hari nanti ini diejawantahkan dalam bersilaturahmi, sesama pegawai, sesama pejabat juga, agar nilai-nilai yang ada di Al-Qur’an itu menjadi pedoman kita semua,” terangnya.
Pada kesempatan berbeda, Anggota Komisi VIII DPR RI Endang Maria Astuti juga turut mengapresiasi diresmikannya Rumah Al-Qur’an Baiturahman. Endang menjelaskan hal ini menunjukan bahwa kesadaran pegawai semakin tumbuh bahwa hidup itu harus ada keseimbangan.
“Kita berharap bahwa ini (budaya membaca Al-Qur’an) berjalan dengan baik, dan kinerja mereka (pegawai) itu nanti sesuai dengan tingkat religiusitas mereka. Ke depan orang semakin mencari keseimbangan, tidak hanya sekadar mengejar materialnya saja, tetapi juga keseimbangan karena ada pemahaman yang semakin baik. Dengan ajaran (agama) itu maka pemahaman agamanya semakin baik, tidak parsial, jadi akan holistik memahami itu, tidak sepotong-sepotong. Saya mengapresiasi,” pungkas Politisi Fraksi Golkar Dapil Jawa Tengah IV ini. (*)