RIAUMANDIRI.CO - Sayuran yang mengandung vitamin D dapat ditemui di pasar. Selain mengandung vitamin D, sayuran tersebut juga kaya akan mineral, serat, dan vitamin lain yang baik untuk kesehatan tubuh. Tak hanya dari sayuran atau makanan, vitamin D juga bisa diperoleh secara alami dari sinar matahari, khususnya matahari di pagi hari.
Vitamin D dibutuhkan untuk berbagai macam fungsi tubuh, mulai dari menjaga kekuatan tulang dan gigi, meningkatkan imunitas tubuh, sampai mempercepat proses penyembuhan luka. Kebutuhan vitamin D setiap orang berbeda, tergantung pada usianya.
Bayi yang berusia di bawah 1 tahun membutuhkan sekitar 10 mikrogram vitamin D per hari. Sementara anak berusia di atas 1 tahun hingga orang dewasa, membutuhkan vitamin ini sebesar 15 mikrogram setiap harinya.
Kebutuhan vitamin D harian tersebut dapat dipenuhi dengan berjemur di bawah paparan sinar matahari serta mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin D, termasuk sayuran yang mengandung vitamin D. Jika dirasa kurang, asupan vitamin D juga bisa diperoleh dari suplemen vitamin D yang diresepkan oleh dokter.
Pilihan Sayuran yang Mengandung vitamin D
Pilihan sayuran yang mengandung vitamin D tidak banyak karena kebanyakan vitamin ini ditemukan pada produk hewani. Namun, Anda tetap perlu untuk memasukkannya ke dalam menu makanan harian. Alasannya, selain mengandung vitamin D, sayuran ini juga kaya akan serat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan.
Beberapa sayuran yang mengandung vitamin D adalah:
1. Jamur shitake
Jamur shitake tergolong sayuran yang mengandung vitamin D tinggi. Mengonsumsi 4 buah jamur shitake yang telah dikeringkan (15 gr) setidaknya mampu memenuhi sekitar 6% dari kebutuhan harian.
Jamur shitake juga memuat kandungan asam amino yang mirip dengan daging. Asam amino dibutuhkan untuk berbagai macam fungsi tubuh, mulai dari memperbaiki jaringan tubuh, menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat, hingga menjaga kesehatan kulit, rambut, dan kuku.
2. Jamur portobello
Sama halnya dengan jamur shitake, jamur portobello juga mengandung vitamin D. Dalam setiap 100 gram jamur portobello terdapat sekitar 10 IU vitamin D. Tak hanya itu, jamur portabello juga mengandung protein, vitamin B, folat, dan kalium.
3. Tomat
Kandungan vitamin D yang ada dalam tomat memang tidak sebanyak jamur. Meski demikian, buah ini masih bisa menjadi sumber vitamin D yang baik, khususnya bagi orang yang menjalani diet vegetarian atau vegan.
Selain itu, buah ini juga banyak mengandung nutrisi lain yang juga tak kalah penting bagi kesehatan, seperti vitamin C, vitamin K, folat, kalsium, dan kalium. Tomat juga kaya akan antioksidan, seperti likopen, flavonoid, dan betakaroten.
4. Alfalfa
Kecambah tanaman alfalfa atau Medicago sativa bisa dijadikan sebagai bahan salad sayuran. Sayuran ini juga bisa memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan, mulai dari mencegah terjadinya anemia, mengontrol kadar gula darah, menurunkan kolesterol, sampai mengurangi risiko terkena penyakit jantung.
Selain karena kandungan vitamin D di dalamnya, manfaat alfalfa ini juga didapat dari sejumlah nutrisi penting dalam tanaman tersebut, seperti vitamin B, vitamin C, vitamin K, folat, zat besi, magnesium, mangan, dan flavonoid.
5. Zucchini
Zucchini juga menjadi salah satu sayuran yang mengandung vitamin D. Jumlah vitamin D dalam sayuran ini memang tidak banyak, tetapi zucchini juga mengandung banyak nutrisi penting yang baik untuk kesehatan.
Kandungan nutrisi yang ada dalam zucchini yaitu vitamin A, vitamin B6, vitamin C, vitamin K, mangan, kalium, magnesium, folat, dan fosfor.
Jumlah vitamin D dalam sayuran umumnya lebih rendah daripada produk hewani. Artinya, pemenuhan kebutuhan vitamin ini akan lebih efektif jika Anda mengimbanginya dengan rajin berjemur serta mengonsumsi makanan tinggi vitamin D lainnya, seperti ikan, telur, susu, keju, dan yoghurt.
Jika Anda menerapkan pola makan vegan dan mengandalkan sayuran yang mengandung vitamin D sebagai menu utama untuk mendapatkan vitamin D, ada baiknya Anda mengonsumsi suplemen vitamin D. Ini dilakukan supaya kebutuhan vitamin D terpenuhi dengan baik sehingga manfaatnya bisa dirasakan.
Namun, sebelum mengonsumsi suplemen vitamin D, Anda dianjurkan untuk berkonsultasi kepada dokter agar mendapatkan dosis dan takaran suplemen yang tepat. Dengan demikian, Anda tidak mengalami kekurangan maupun kelebihan vitamin D.