Walhi Serukan Politik Pilah, Pulih dan Pilih

Rabu, 07 Februari 2024 - 11:06 WIB
Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Riau mengadakan diskusi sebagai bentuk respons atas situasi dinamika politik Tanah Air terkini, Selasa (6/2/2024), di Pekanbaru.

RIAUMANDIRI.CO - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Riau mengadakan diskusi sebagai bentuk respons atas situasi dinamika politik Tanah Air terkini, Selasa (6/2/2024), di Pekanbaru.

Direktur Eksekutif Walhi Riau, Boy, menjelaskan konsep pilah, pilah dalam pemilihan capres harus dilihat berdasarkan rekam jejak, kejahatan HAM, lingkungan, dan pelanggaran etik.

Boy juga menjelaskan konsep pilih, yakni memastikan penyelenggara dan pengawas Pemilu bertindak secara terbuka, tidak memihak, dan bebas dari intervensi.

Konsep pulih juga dijelaskan bahwasanya masyarakat harus mengawal janji-janji yang disampaikan para calon setelah Pemilu 2024 selesai.

Boy memaparkan sejarah demokrasi, demokrasi menurutnya berasal dari bahasa Yunani, artinya pemerintah dari rakyat untuk rakyat, serta memiliki model pemilihan perwakilan.

Konsep tersebut mempraktekkan warga negara Yunani diberi kewenangan untuk menentukan siapa yang akan memimpin rezim pemerintahan legislatif, eksekutif, dan yudikatif atau yang dikenal dengan konsep Montesquieu.

Konsep Montesquieu menyatakan bahwasanya kekuasaan dalam negara harus dipisahkan dalam tiga kekuasaan, di antaranya kekuasaan legislatif penyusun undang-undang, kekuasaan eksekutif pelaksana undang-undang dan kekuasaan yudikatif menyelesaikan sengketa undang-undang.

Konsep Leisser Evil juga tetap digaungkan Walhi, yakni memilih calon yang buruknya sedikit.

Kunni perwakilan perempuan yang hadir mengatakan, masyarakat sering tertipu atas janji yang diberikan pemimpin, terkhusus kepala daerah.

Kunni menambahkan Riau merupakan provinsi yang kaya akan minyak, namun, memiliki banyak sekali jalan yang rusak.

“Seharusnya jalan-jalan di Riau terbuat dari emas, jangankan dari emas, jalannya buruk sekali, padahal negeri Riau sangat kaya,” ujar Kunni.

Walhi dalam seruannya mengatakan, dengan tegas menolak terjebak pada janji, pencitraan dan praktik politik uang kepada masyarakat. Harusnya calon pemimpin menawarkan gagasan, bukan uang politik.

Walhi juga berkomitmen untuk memilih kader politik hijau yang mendukung agenda politik keadilan ekologis dan mengajak kepada masyarakat agar mencermati dan membedah visi-misi, program dan agenda setiap kandidat Pemilu 2024. Terakhir, Walhi berkomitmen mengawal agenda perwujudan pulihkan Indonesia.

Editor: Nandra F Piliang

Terkini

Terpopuler