Riaumandiri.co - Gubernur Riau, Edy Natar Nasution, bersama Plt Bupati Kepulauan Meranti AKBP (Purn) H Asmar, dan Forum Komuniaksi Pimpinan Daerah (Forkopinda), tokoh masyarakat, tokoh adat, masyarakat, panen raya Padi, di Desa Topang, Kabupaten Kepulauan Meranti. Kamis (1/2).
Gubri Edy Natar mengatakan, Padi di Kepulauan Meranti terus meningkat setiap tahun, bahkan Meranti masuk dalam penghasil padi tertinggi atau produksi padi tertinggi di provinsi Riau. Panen padi di Meranti pada tahun 2023 lalu meningkat sebesar 47,25 persen, dibanding tahun 2022 sebelumnya. Dimana peningkakan produksi ini terus meningkat dari tahun 2019 dengan jumlah produksi mencapai 4.833 ton dan pada tahun 2023 sebanyak 9.034 ton.
"Meranti berkontribusi sekitar 4,3 persen dari total produksi privinsi Riau yang mencapai 209 ribu ton Gabah Kering Guling (GKG). Kepulauan Meranti melalui pengembangan penangkaran padi juga telah menghasilkan produksi benih padi bersertifikat sebesar 36,5 Ton, atau sekitar 5 persen dari total produksi benih Riau, dimana tahun-tahun sebelumnya harus mendatangkan dari daerah lain. Harapan kita dengan berbagai upaya mengingat potensi yang masih cukup besar peningkatan produktivitas dapat terus ditingkatkan. Baik di Kepulauan Meranti maupun di Provinsi Riau," ujar Gubri Edy Natar.
Dijelaskan Gubri, walaupun produksi padi Riau belum meningkat karena di beberapa kawasan padi mengalami kekeringan dan kebanjiran, namun capaian produktivitas padi Riau meningkat dari tahun 2019 sampai 2023 sebesar 10,4 persen dari 3,66 Ton per hektare menjadi 4,04 ton per hektare, dimana ini juga berkontribusi dalam peningkatan produksi dan mengurangi ketergantungan pasokan dari daerah lain.
"Hal ini tentunya dapat meningkatkan kesejahteraan petani sesuai dengan tujuan akhir pembangunan pertanian yaitu peningkatan kesejahteraan petani. Dari hasil produksi beras Provinsi Riau yang dihasilkan pada lahan sawah yang luasnya 62.689 Hektare, hanya bisa mencukupi lebih kurang dari 25 persen dari total kebutuhan konsumsi penduduk Riau,” jelasnya.
Sementara untuk memenuhi ketersediaan konsumsi harus mendatangkan pasokan dari dari daerah lain seperti Sumatera Barat (Sumbar), Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Selatan (Sumsel), Lampung bahkan dari Pulau Jawa. Kebutuhan ini akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk.
Diperkirakan jumlah penduduk Riau pada tahun 2024 sebanyak 6,7 Juta Jiwa dengan kebutuhan beras akan mencapai 498 ribu ton, sehingga perlu dilakukan upaya yang serius dan gerak cepat dalam penyediaan pangan.
Berkaitan dengan itu dalam rangka peningkatan ketahanan pangan di Provinsi Riau, dukungan program pengembangan tanaman pangan berupa sarana produksi untuk Kepulauan Meranti tahun anggaran 2024 melalui APBD provinsi di Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura dan PUPR Provinsi Riau.
Adapun dukungan tersebut, berupa, Peningkatan IP Padi = 250 ha, Intensifikasi Padi 50 ha, Penangkaran Benih Padi 30 ha. Selanjutnya, Power Thresser 5 unit, Husker Polisher (Mini RMU) 1 unit, Traktor Roda-2 1 unit, Traktor Roda-4, 1 unit dan Transplanter Padi 1 unit.
Sedangkan melalui Dinas PUPR Provinsi Riau, yaitu, Pekerjaan Operasi dan Pemeliharaan Irigasi Rawa 84.000 meter, Pekerjaan Berkala Irigasi Rawa 49.000 meter, Pekerjaan Rehabilitasi Irigasi Rawa 3.200 meter.
"Program dan Kegiatan tersebut juga sebagai upaya meneruskan dan meningkatkan bantuan pengembangan tanaman pangan yang telah kita salurkan untuk Kepulauan Meranti pada tahun-tahun sebelumnya seperti Gudang Benih, Lantai Jemur, Alsintan, Jalan Usaha Tani dan Optimalisasi Lahan serta sarana produksi lainnya,” ungkap Gubri.
Agar akselerasi peningkatan produksi padi dan tanaman pangan dapat berjalan secara masif dan optimal, Gubri juga mohon dukungan Bupati untuk dapat menggerakan seluruh jajaran perangkat daerah terkait, mulai dari Camat danLurah, Kepala Desa serta bekerja sama dengan satuan TNI/Polri.
"Dengan TNI kita telah melakukan Kesepakatan Bersama dengan Korem 031 Wira Bima tentang Gerakan Daerah Upaya Khusus Peningkatan Produksi dan Produktivitas Pertanian dalam Rangka Penyediaan Pangan di Provinsi Riau," tutup Gubri.
Sementara itu, Plt Bupati Kepulauan Meranti AKBP (Purn) H Asmar menyampaikan, ucapan terimakasih kepada gubernur Riau yang telah bersedia hadir lansung panen raya padi di Desa Topang. Ia mengharapkan kehadiran Gubernur Riau ini meberikan semangat pada petani, khususnya bisa memenuhi apa yang dibutuhkan petani desa Topang.
"Desa Topang ini salah satu daerah yang efektif untuk produksi padi maupun beras, bahkan untuk kabupaten kepulauan meranti. Untuk itu kami juga berharap bapak gubernur bisa terus membantu Desa. Mudah-mudahan kedepan bisa terus diberikan untuk kemajuan masyarakat dan daerah kepulauan Meranti kedepan," katanya.
Sementara Kepala Desa Topang, Syamsuharto menyampaikan, saat ini panen padi di Desa Topang masih satu kali dalam satu tahun dengan hasil 3 hingga 4 ton sekali panen. Sesuai kondisi pertanian ini sebenarnya panen padi ini bisa diupayakan dua Kali dalam setahun hanya saja petani terkendala peralatan. Diantaranya, alat berat untuk membukan lahan baru serta antisipasi pasang air laut masuk ke sawah.
"Kita bisa upayakan panen padi ini bisa diupayakan merata dua kali dalam setahun. Tapi karena kendala peralatan kami berharap bisa dibantu bapak gubenur atau provinsi Riau. Di Desa Topang ini banyak lahan yang bisa dikelola, dan itu tidak hanya bisa ditanami padi tapi juga tumbuhan lainya yang bisa menghasilkan dan menjadi sumber ekonomi untuk masyarakat Desa Topang,” ungkap Syamsuharto.(adv)