Vatikan (HR)- Pemimpin Gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus, hari ini menahbiskan dua biarawati asal Palestina sebagai orang suci. Dua biarawati itu adalah Marie Alphonsine Ghattas dan Mariam Bawardy.
Penahbisan akan dilakukan di halaman Gereja Santo Petrus di Roma dan dihadiri Presiden Palestina Mahmoud Abbas serta lebih dari 2.000 tamu dan umat dari berbagai kawasan.
Sehari sebelum penahbisan, Paus Fransiskus bertemu Abbas di Vatikan. Selama sekitar 20 menit bertemu secara pribadi, Paus menyerahkan medali simbol malaikat perdamaian. "Ini sesuai karena Anda adalah malaikat perdamaian," ujar Paus Fransiskus.
Beberapa hari sebelumnya, Vatikan secara resmi mengakui Palestina sebagai negara seutuhnya. Langkah-langkah Vatikan disebut sebagai dukungan penuh terhadap umat Kristen di Timur Tengah.
Marie Alphonsine Ghattas adalah suster kelahiran Palestina dan tinggal di Yerusalem. Ia pendiri Kongregasi suster Rosary yang kegiatannya berfokus mendirikan taman kanak-kanak dan sekolah dengan jenjang pendidikan lainnya.
Adapun suster Mariam Bawardy lahir di Galilea dari orang tua Katolik Yunani yang dulu berasal dari Suriah dan Libanon.
Keduanya berjuang mengatasi berbagai situasi, terutama kuatnya dominasi pria dalam masyarakat pada masa Ottoman, kemiskinan, dan penderitaan. Namun mereka tetap menolong sesama.
"Dia (Marie Alphonsine) guru pertama kami, yang pertama kali mendidik anak-anak perempuan Arab dan perempuan dewasa. Sekarang, kami melanjutkan misinya dan kami dikenal karena para siswa kami," kata suster Agatha saat membawa para pengunjung menelusuri rumah Marie Alphonsine di Ein Karem.
Populasi Kristen di Israel dan Palestina saat ini mengalami penurunan lebih dari 2 persen dari seluruh populasi. Penyebabnya, selain meningkatnya populasi umat muslim dan Yahudi, juga karena konflik berkepanjangan dan peluang mencari kehidupan lebih baik di luar Palestina.(tpi/ivi)