Sikap itu diambil Menlu merespons atas pernyataan PM Israel Benjamin Netanyahu bahwa Israel tidak akan membiarkan negara Palestina berdiri.
Menlu menilai pernyataan Netanyahu ini berbahaya, sekaligus mengkonfirmasi tujuan Israel untuk menghapus Palestina dari peta dunia. Karena itu, Indonesia tidak akan berhenti memperjuangkan sampai kembalinya keadilan dan martabat bangsa Palestina.
Sukamta menyatakan apresiasinya dan mendukung atas konsistensi sikap Kemenlu untuk perjuangan memerdekakan Palestina secara penuh.
"Tindakan Israel menjajah dan melakukan genosida terhadap Palestina memang di luar nalar, extraordinary, maka harus kita sikapi dan kita lawan dengan cara-cara yang tak biasa, dengan cara-cara yang yang juga extraordinary," tegas Sukamta dalam keterangan resminya, Minggu (28/1/2024).
Politisi PKS ini mengusulkan perlu adanya terobosan-terobosan untuk memerdekakan Palestina secara penuh. Mengingat, puluhan resolusi PBB pun telah gagal menghentikan tindakan kekejaman Israel atas Palestina.
Cara-cara yang bisa ditempuh dalam lingkup diplomasi, di antaranya, melalui pengucilan Israel di dunia internasional, tidak berhasil. Di antaranya aksi boikot, divestasi dan sanksi harus terus digaungkan, dan dilakukan secara massif dan kompak oleh semua negara.
Karena, menurut Sukamta, Israel hanya berlindung di balik ketiak negara-negara besar pendukung dan tidak sekuat yang diduga. Buktinya, Hamas dengan persenjataan yang tidak lebih canggih bisa memporak-porandakan mereka.
"Secara diplomasi, Indonesia tetap harus melakukan langkah dan ide-ide kreatif serta lobi secara ketat kepada negara-negara yang masih mendukung dan melindungi Israel agar mereka dengan tegas menghentikan tindakan brutal dan kejam Israel atas Palestina," tegas anggota Komisi I DPR RI ini. (*)