Riaumandiri.co - Walhi Sumatera Utara menyerukan penutupan segera Medan Zoo atau Kebun Binatang Medan usai empat ekor harimau mati dalam tiga bulan terakhir.
"Ini bukti Pemkot Medan, termasuk Wali Kota Medan beserta BUMD yang mengelola kebun binatang itu enggak belajar atas peristiwa kematian harimau sebelumnya," ucap Direktur Eksekutif Walhi Sumut Rianda Purba di Medan, Minggu (28/1).
Dia mengingatkan rangkaian peristiwa kematian harimau sejak 2023. Kejadian pertama pada 3 November 2023 saat Harimau Sumatera bernama Erha mati di kandangnya sendiri.
Lalu Harimau Sumatera bernama Nurhaliza pada 31 Desember 2023, dan seekor Harimau Benggala atas nama Avatar yang mati pada 3 Desember 2023.
Terakhir pekan ini seekor Harimau Benggala berusia 19 tahun bernama Wesa ditemukan mati di kandangnya pada Senin, 22 Januari 2024.
"Ada beberapa pembelajaran harusnya diambil Pemkot Medan, yakni perbaikan infrastruktur hingga memastikan penyediaan fasilitas perawatan, kesehatan, pakan satwa yang memadai," tuturnya.
Walhi Sumut mengaku belum pernah mendengar penyebab kematian satwa secara resmi dari pengelola maupun Pemkot Medan.
Kebun Binatang Medan terletak di Kelurahan Simalingkar, Medan Tuntungan pada 2022 memiliki 76 kandang dengan 255 satwa terdiri atas 163 aves, 60 mamalia, dan 32 reptil pada lahan seluas 10 hektare dari total 30 hektare.
"Harimau-harimau maupun satwa-satwa yang lain semakin kritis kondisinya. Tentu Pemkot Medan harus menutup sementara, kemudian satwa-satwa direlokasi di lembaga konservasi yang lebih memadai," tegas Rianda.
Wali Kota Medan Bobby Nasution pekan ini masih merahasiakan kapan waktu efektif bagi penutupan Medan Zoo yang berdiri sejak 1952.
"Iya, mau ditutup. (Waktunya) rahasia. Yang pasti Medan Zoo ini bukan kita bicara baru-baru, justeru sudah dilihat dari beberapa tahun lalu, mulai jadi wali kota di sini," katanya.