Riaumandiri.co - Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan berjanji biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih murah dari Whoosh.
"Sekarang studinya sedang jalan, kita minta (bantuan) Prof. Satrio yang ikut menangani LRT, orang Indonesia. Dari China, Tiongkok juga (ikut studi)," katanya di Kemenko Marves, Jumat (26/1).
"Sekarang bicara soal bunganya. Kita berangkat dari pengalaman (Kereta Cepat Whoosh) Jakarta-Bandung, pasti kita bikin lebih murah, karena dulu masalah tanah. Kita udah tahu kiat-kiatnya, terowongan misalnya, seminim mungkin bikin terowongan misal," imbuh Luhut.
Meski begitu, Luhut belum bisa mengungkap berapa nilai investasi yang dibutuhkan untuk menggarap perpanjangan megaproyek ini.
Terpisah, PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) masih enggan mengungkap titik atau trase yang akan dilalui Kereta Cepat Jakarta-Surabaya. Namun, Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan pembangunan tahap awal mungkin baru akan sampai ke DI Yogyakarta.
"Ada kemungkinan begitu (tahap pertama sampai ke Yogyakarta dulu), kan kalau sampai Surabaya masalah waktu dan biaya. Intinya bahwa studinya mesti lebih baik, trase, feasibility study (FS), dan lain-lain. Kita punya banyak pengalaman dari Jakarta-Bandung, mestinya lebih oke lah untuk extend ke Yogyakarta dan Surabaya," tutur Dwiyana usai menandatangani nota kesepahaman dengan Setjen DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (25/1).
"Sekarang sedang penggodokan untuk perencanaan (Kereta Cepat Jakarta-Surabaya). Kalau trasenya diumumkan, ya nanti spekulan-spekulan tanah main semua," imbuhnya.