PASIR PENGARAIAN (HR)- Sebanyak 30 rumah yang ada di Desa Rambah Tengah Hilir, Kecamatan Rambah, terendam banjir dengan ketinggian hingga selutut orang dewasa. Banjir yang menggenangi rumah warga ini diduga akibat box culvert yang dibangun di Sungai Cupak tidak mampu menampung debit air.
Meski tidak berlangsung lama dan memakan korban, namun banjir yang terjadi Selasa (12/45) lalu sempat membuat heran warga masyarakat. Soalnya setiap musim penghujan yang terjadi belakangan ini, rumah warga yang berada di kawasan Sungai Cupak aman dari ancaman banjir. Sementara pasca gorong-gorong dibangun di sungai Cupak, hujan yang berlangsung satu jam air langsung menggenangi rumah penduduk.
Sesuai informasi yang disampaikan Edy (37), warga Desa Rambah Tengah Hilir, Rabu (13/5), air yang menggenangi rumah penduduk tersebut terjadi akibat sempitnya gorong-gorong. Sehingga ketika Sungai Cupak naik tidak mampu menampung volume air lalu melimpah hingga menggenangi rumah penduduk.
“Kami melihat, gorong-gorong yang dibangun terlalu sempit dan tidak mampu menampung air Sungai Cupak. Untuk diketahui sebelum gorong-gorong dibangun, rumah warga tidak pernah tergenang. Apalagi hujan yang terjadi pada pukul 16.30 WIB itu hanya berlangsung sekitar satu jam. Rumah warga dan ruas jalan provinsi terendam banjir hingga selutut orang dewasa,” ujar Edy heran.
Untuk menghindari kejadian banjir berkepanjangan Edy, meminta kepada pihak terkait supaya meninjau kembali pembangunan gorong-gorong. Jika dinilai terlalu kecil supaya diperbesar. “Kita tidak ingin, proyek yang dibangun untungnya didapat Kontraktor, tapi dampak banjirnya ditanggung masyarakat. Kejadian ini tentu sangat mengecewakan,” keluhnya. ***