RIAUMANDIRI.CO - Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Pemerintah untuk memberi perlindungan dan pelayanan terbaik bagi warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa di Jepang.
“Pemerintah harus memberi pelayanan terbaik bagi warga kita yang berada di Jepang. Pastikan WNI yang mengungsi memperoleh kebutuhan, terutama keperluan logistik dan fasilitas medis,” kata Puan dalam rilisnya, Rabu (3/1/2024).
Seperti diketahui, Jepang diguncang gempa bumi pada Senin (1/1/2024). Berdasarkn informasi, ada 64 orang yang dinyatakan meninggal dalam gempa dahsyat yang mengguncang Semenanjung Noto dan sekitarnya di Jepang tengah itu.
Otoritas setempat menyebut lebih dari 300 orang mengalami luka-luka akibat gempa, di mana sekitar 20 orang di antaranya mengalami luka parah. Tim penyelamat masih terus mencari korban akibat gempa di daerah-daerah terpencil.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan sampai saat ini belum ada WNI yang menjadi korban gempa bumi di Jepang. Namun, akibat gempa ini, ada 105 WNI yang mengungsi di shelter pengungsian.
KBRI Tokyo dan KJRI Osaka disebut terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan simpul simpul masyarakat Indonesia untuk mendapatkan informasi mengenai WNI. Puan menegaskan, jangan sampai ada satupun WNI yang tidak mendapat pelayanan.
“Bantuan logistik harus cepat disalurkan ke shelter-shelter pengungsian. Terutama kebutuhan bagi bayi, anak-anak, ibu hamil/menyusui, dan lansia,” jelas Puan.
Berdasarkan informasi, WNI yang mengungsi tersebar di tiga lokasi di Jepang yakni di Ogi, Suzu, dan Sakai. Gempa di Jepang tersebut diketahui juga menyebabkan gelombang tsunami di beberapa wilayah tersebut.
“Atas nama pribadi dan DPR, saya menyampaikan dukacita mendalam untuk para korban gempa di Jepang dan keluarganya. Hati seluruh rakyat Indonesia turut merasakan kesedihan yang dirasakan warga Jepang,” tuturnya.
Politisi PDI-Perjuangan itu juga mengingatkan Pemerintah untuk terus memantau keberadaan dan kondisi WNI yang ada di Jepang. Puan mengatakan, keselamatan WNI harus menjadi prioritas.
“Terus berkoordinasi dengan Otoritas Jepang yang masih terus melakukan penyisiran korban, sehingga apabila ada WNI yang menjadi korban, Pemerintah RI dapat segera bertindak untuk membantu warga kita yang membutuhkan,” ucapnya.
Diketahui saat ini pada sistem lapor diri KBRI Tokyo mencatat terdapat 1.315 WNI yang menetap di Prefektur Ishikawa, pusat gempa besar yang terjadi di Jepang awal tahun ini. (*)