Iran Kerahkan Kapal Perang ke Laut Merah

Rabu, 03 Januari 2024 - 09:07 WIB

Riaumandiri.co - Iran dilaporkan telah mengerahkan kapal perang fregat kelas Alvand bernama “Alborz” ke Laut Merah. Pengerahan itu dilakukan saat ketegangan masih membekap Laut Merah, menyusul dibentuknya satgas maritim pimpinan Amerika Serikat (AS) untuk merespons serangan kelompok Houthi Yaman terhadap kapal-kapal komersial yang melintasi wilayah perairan tersebut.

Pengerahan Alborz ke Laut Merah dilaporkan kantor berita Tasnim yang berafiliasi dengan pemerintah Iran pada Senin (1/1). Dalam laporannya, Tasnim tak mengungkap apa misi Alborz di Laut Merah. Namun Tasnim menyinggung tentang implikasi perang di Jalur Gaza. “Menyusul meningkatnya ketegangan dalam perang Gaza, terjadi percepatan perkembangan di Teluk Aden dan Selat Bab al-Mandeb,” kata Tasnim dalam laporannya.

Pada Senin lalu, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengadakan pertemuan dengan Juru Bicara Houthi Mohammed Abdulsalam di Teheran. Pada kesempatan itu, Amirabdollahian menyampaikan apresiasi dan pujian kepada Houthi atas dukungan kuatnya terhadap rakyat Palestina. Abdulsalam juga mengucapkan terima kasih kepada Iran karena selalu memberikan dukungan kepada front perlawanan, termasuk di dalamnya Houthi, Hamas, dan kelompok Hizbullah di Lebanon.

Dalam perkembangan lain, Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps mengatakan, negaranya siap mengambil tindakan langsung terhadap kelompok Houthi menyusul aksinya menyerang kapal-kapal komersial di Laut Merah. Hal itu disampaikan setelah helikopter Angkatan Laut AS menembaki anggota Houthi yang berupaya membajak sebuah kapal kargo di Laut Merah.

“Kami bersedia mengambil tindakan langsung (terhadap Houthi), dan kami tidak akan ragu mengambil tindakan lebih lanjut untuk mencegah ancaman terhadap kebebasan navigasi di Laut Merah,” kata Shapps dalam opininya yang diterbitkan surat kabar Daily Telegraph, Senin lalu.

Menurut Shapps, tindakan Houthi di Laut Merah merupakan ujian bagi komunitas internasional. “Jika kita tidak melindungi Laut Merah, hal ini berisiko membuat pihak-pihak yang ingin mengancam di wilayah lain, termasuk di Laut Cina Selatan dan Krimea, semakin berani,” ucapnya


Editor: Akmal

Terkini

Terpopuler