Riaumandiri.co - Unit Layanan Pembangkit Listrik Tenaga Air (ULPLTA) Koto Panjang kembali membuka 2 pintu pelimpah dengan tinggi bukaan 40 cm pada hari Rabu (13/12) sekitar pukul 15.00 Wib, dengan demikian, total sudah 5 pintu yang dibuka pengelola dengan bukaan pintu masing-masing 40 cm untuk mengurangi tinggi elevasi waduk. Sebelumnya Pengelola telah membuka 3 pintu pelimpah setinggi 40 cm pada Jumat (24/11) siang.
Pasca dibukanya kelima pintu Pelimpah, Manajer ULPLTA) Koto Panjang, Cecep Sofhan Munawar Rabu sore menjelaskan bahwa dengan ketinggian bukaan 40 cm bukan sesuatu hal yang perlu ditakutkan, namun ia menghimbau untuk tetap waspada.
"Kita menghimbau kepada warga untuk waspada saja, dengan bukaan segitu bukan sesuatu hal yang perlu ditakutkan," ungkapnya Rabu sore.
Menjawab pertanyaan wartawan, Cecep juga menjelaskan bahwa belum ada penurunan elevasi yang terlihat di waduk pasca dibukanya 5 pintu pelimpah, karena elevasi waduk juga ditentukan seberapa banyak air yang masuk (Inflow) dari hulu.
Ia juga belum memastikan sampai kapan pembukaan 5 pintu dengan ketinggian 40 cm diberlakukan, menunggu kondisi elevasi air di bendungan waduk menurun. Cecep memperkirakan elevasi permukaan air di hilir bendungan PLTA koto Panjang pasca dibukanya keseluruhan pintu pelimpah bertambah 20 cm.
"Jika ada kenaikan elevasi di waduk, kita lakukan penambahan bukaan pintu pelimpah," jelasnya.
Berdasarkan data yang diterima Haluan Riau dari ULPLTA Rabu pagi, elevasi waduk berada diangka 83.56 Mdpl, sedangkan outflow Turbine sebesar 297.60 m3/s, sedangkan outflow Spillway yang dibuka sejak Jumat (24/11) lalu mencapai 195.39 m3/s, total outflow 518.02 m3/s sedangkan Inflow Waduk 557.07 m3/s.
Pengelola juga memaparkan bahwa High water level (HWL) elevasi waduk diangka 85.0 MDPL, Normal Water Level (NWL) 80.6 MDPL sedangkan Low Water Level (LWL) di 73.5 MDPL.
Dengan ditambahnya 2 Pintu Pelimpah yang dibuka ULPLTA, disikapi bijak oleh Bhabinkamtibmas Desa Merangin Bripka Wawan, sebagai desa pertama yang berada di Hilir Waduk PLTA Koto Panjang, ia melakukan sosialisasi langsung kepada kepada warga dan pemilik keramba.
"Kepada warga diberitahukan untuk waspada, dan kepada pemilik keramba harus mengantisipasi pembukaan 2 pintu pelimpah lagi dengan mengencangkan tali ikatan kerambah," pesannya saat menemui langsung para pemilik keramba.
Sementara itu, berdasarkan informasi dari warga Pulau Terap Kecamatan Kuok, pasca dibukanya total 5 Pintu Pelimpah mengakibatkan sejumlah drum pelampung keramba Didesa tersebut hanyut terbawa arus, para pemilik keramba juga mengantispasi kenaikan air dengan melepas titian dan juga penyanggah keramba.
"Supaya keramba bisa langsung ke ke tebing jika elevasi air sungai naik secara tidak terduga," ungkap Pajri salah seorang Petani Keramba Pulau Terap.