RIAUMANDIRI.CO - Ketua DPR RI Puan Maharani mendesak pemerintah menyempurnakan langkah-langkah mitigasi dalam menghadapi ancaman bencana alam. Ia menekankan pentingnya upaya pencegahan dengan sistem peringatan dini guna melindungi keselamatan masyarakat.
"Dalam menghadapi potensi bencana alam, penting sekali untuk merancang dan mengimplementasikan strategi mitigasi demi menghindari jatuhnya korban jiwa," ujar Puan dalam keterangan resminya Rabu (6/12/2023).
Seperti diketahui, Gunung Marapi di Sumatera Barat tiba-tiba mengalami erupsi pada Minggu (3/12/2023) sore yang menyebabkan 75 pendaki terjebak. Hingga kini proses pencarian dan evakuasi pendaki masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.
Hingga hari ini, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 23 jenazah para pendaki, di mana 16 di antaranya berhasil diidentifikasi. Satu orang pendaki dilaporkan masih belum berhasil dievakuasi, sementara sisanya telah dievakuasi dengan selamat.
Kurangnya sistem peringatan dini bencana alam bukan hanya terjadi pada erupsi Gunung Marapi, juga banjir bandang dan longsor di Desa Simangulampe, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara (Sumut).
Akibat bencana tersebut, 12 orang dilaporkan hilang. Sejauh ini, sudah ada dua korban yang telah ditemukan. Adapun dua korban yang ditemukan itu dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia.
Menanggapi bencana alam di berbagai daerah dengan kurangnya sistem peringatan dini, Puan menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menyelaraskan data potensi bencana alam.
"Sinergitas antara Pemda dan Pemerintah pusat harus menjadi perhatian lebih agar bisa saling memberikan informasi terkini mengenai potensi bencana yang dapat terjadi, guna memastikan respons cepat dan tepat saat terjadi ancaman," sebut mantan Menko PMK itu.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan tersebut juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas lembaga-lembaga terkait dalam merancang skenario mitigasi yang berbasis pada riset ilmiah dan pengalaman lapangan.
"Pemerintah harus mampu membaca pola-pola bencana secara lebih presisi, sehingga upaya mitigasi yang diambil dapat lebih efektif," ungkap Puan.
DPR, tandas Puan, pun disebut akan terus mengawal adanya peningkatan mitigasi dan sistem peringatan dini bencana alam. Puan menegaskan, keselamatan dan keamanan rakyat menjadi prioritas dewan.
Terlebih, saat ini beberapa wilayah sudah memasuki musim penghujan, di mana potensi tingkat kerawanan bencana semakin tinggi. Untuk itu, Puan mengimbau kepada kepala daerah yang wilayahnya berpotensi menghadapi bencana alam untuk siaga bencana.
“Kita tidak bisa main-main dengan keselamatan warga. Negara harus hadir memberi perlindungan bagi rakyat dari setiap potensi bencana. Pemerintah dalam hal ini harus meningkatkan sistem peringatan dini di semua daerah untuk meminimalisir jatuhnya korban,” pungkas Puan. (*)