Riaumandiri.co - Elonk Musk dikabarkan akan mengunjungi Israel pekan depan. Belum lama ini, Musk dituduh mempromosikan anti-Semitisme di platform media sosial miliknya, yakni X atau Twitter.
Kabar tentang kunjungan Musk ke Israel disiarkan oleh stasiun televisi Israel, Channel 12, Kamis (23/11). Menurut laporan Channel 12, Musk diagendakan bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Israel Isaac Herzog.
Selain itu, nantinya Musk juga akan mengunjungi permukiman Israel di dekat perbatasan Jalur Gaza yang sempat menjadi sasaran operasi infiltrasi Hamas pada 7 Oktober 2023.
Baik Israel maupun Musk belum mengonfirmasi laporan Channel 12. Meski menyatakan simpatinya terhadap Israel, Musk telah dituduh mempromosikan anti-Semitisme lewat platform X.
Tudingan itu muncul bulan ini ketika dia merespons sebuah unggahan dari pengguna X yang mengatakan orang-orang Yahudi membenci orang kulit putih dan menyatakan ketidakpedulian terhadap anti-Semitisme. “Anda telah mengatakan kebenaran yang sebenarnya,” tulis Musk menanggapi unggahan tersebut.
Karena responsnya itu, Musk dituduh anti-Semit. Namun Musk membantah tudingan itu. Pekan lalu, Musk mengatakan akan menangguhkan akun yang mendukung aksi pembunuhan yang dilakukan Hamas. Musk mengatakan bahwa pengguna X yang menggunakan istilah “dekolonisasi”, “from the river to the sea” dan istilah lain yang menyiratkan “genosida” akan di-boot dari X.
“Seruan yang jelas untuk melakukan kekerasan ekstrem bertentangan dengan persyaratan layanan kami dan akan mengakibatkan penangguhan,” tulis Musk di X.
Kemudian pada Selasa (21/11) lalu, Musk mengatakan akan mendonasikan seluruh pendapatan dari iklan dan langganan ke rumah sakit di Israel serta organisasi-organisasi kemanusiaan yang beroperasi di Gaza. Dalam balasan tweet-nya sendiri, Musk tampak tidak yakin bagaimana dia bisa menyalurkan uang ke Gaza dengan memastikan dana tersebut tidak jatuh ke Hamas. “Ide-ide yang lebih baik diterima,” tulis Musk saat menampung ide-ide tentang pengiriman bantuan ke Gaza.