Riaumandiri.co - Sejumlah masyarakat Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan mengikuti pelatihan pembukuan sederhana untuk pelaku usaha mikro, yang digelar oleh PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Rabu (22/11/2023). Kegiatan ini dalam upaya membantu pemerintah dalam program pengentasan kemiskinan ekstrem.
Ada 12 peserta yang diundang untuk mengikuti pelatihan ini. Mereka adalah masyarakat yang saat ini berada dalam kondisi miskin ekstrem. Para peserta adalah pelaku usaha mikro dengan jenis usaha berbeda, mulai dari penjual gorengan, buah, minuman ringan, hingga pembuat kue.
Mewakili manajemen RAPP, Community Development (CD) Operational Manager Sundari Berlian menyebut tujuan digelarnya pelatihan pembukuan ini adalah agar setelah pelatihan, peserta mampu mengelola usahanya secara sederhana, terutama dalam _memanage_ keuangan.
"Sebelumnya, bersama petugas perwakilan pemerintah, kita sudah survei hingga beberapa kali ke rumah para calon peserta pelatihan. Kita bersinergi untuk mengadakan pelatihan guna meningkatkan perekonomian masyarakat," sebutnya.
Katanya lagi, RAPP, sangat peduli dengan kesejahteraan masyarakat. Terutama yang ada di sekitar operasional pabrik pembuatan pulp dan kertas yang berpusat di Pangkalan Kerinci ini.
"Kami berharap bapak ibu peserta pelatihan hari ini bisa mendapatkan hasil yang terbaik dan bisa diterapkan nantinya. Kita juga akan terus beri pendampingan ke depannya. Bahkan bila usahanya telah berkembang, kita akan bantu hingga pengurusan izin usahanya," ungkapnya lagi.
Sementara itu, Lurah Pangkalan Kerinci Timur Ridho Afalda, SSTP, M.Si menyebut usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) adalah tulang punggung bangsa. Setiap pelaku UMKM bila ingin mandiri dan maju tentunya harus ada niat dan kemauan, termasuk harus mau belajar, seperti dalam pelatihan ini.
"Peran dan dukungan dari RAPP, bekerja sama dengan pemerintah daerah, dalam hal ini Kecamatan Pangkalan Kerinci, khususnya tingkat Kelurahan Pangkalan Kerinci Timur, sangat kita apresiasi," sebutnya.
Katanya lagi, masalah pembukuan memang penting dalam berusaha. Dia berharap, pada pelatihan yang difasilitasi oleh RAPP hari ini, semoga bermanfaat menjadi bekal untuk para pelaku usaha mikro.
Pelatihan pelaku usaha mikro ini memang sejalan dengan komitmen APRIL2030 yang diluncurkan sejak 2020 lalu. Salah satu komitmennya adalah mendorong kemajuan inklusif masyarakat melalui inisiatif transformatif untuk memerangi kemiskinan ekstrem, salah satunya dengan membantu meningkatkan pendapatan pelaku UMKM.
Salah satu peserta pelatihan, Nalawati (43) mengaku sangat berharap ada pengetahuan baru yang ia dapat dari pelatihan hari ini. Walau ia sebenarnya kesulitan dalam hal tulis menulis karena dahulu hanya sekolah hingga kelas 1 Sekolah Dasar (SD). Namun, selama pelatihan, ada pendamping yang sigap membantunya.
"Saya dulu sekolah tak selesai. Waktu SD, sekolah saya di Aceh Timur, Langsa, terbakar karena bentrok sekitar tahun 1998. Sekarang usaha di rumah sebenarnya yang menjalankan anak saya, Cindy. Kami buka usaha makanan dan minuman ringan. Hasilnya buat biaya sekolah Cindy," katanya berkisah.
Sehari-hari, Nala, panggilan akrabnya, bekerja di rumah makan. Sang suami, Bakrianto, bekerja sebagai kuli bangunan walau ada keterbatasan fisik.
"Tangan bapak patah, dulu pernah kecelakaan. Syukurlah empat anak saya pintar-pintar, nurut di sekolah. Usaha kecil-kecilan di rumah buat bantu biaya sekolah mereka sendiri. Bersyukur bisa ikut pelatihan ini. Terimakasih untuk RAPP," tutupnya.