Riaumandiri.co - Sebanyak 41 orang dilaporkan terjebak dalam terowongan di Himalya India yang runtuh. Tim penyelamat berusaha mengevakuasi puluhan pekerja yang terjebak di terowongan runtuh di Himalaya, India.
Namun, tim penyelamat harus mengganti mesin penggali utama pada. Mesin yang sebelumnya dipakai untuk mengebor puing-puing rusak pada Jumat lalu (17/11).
Mesin baru kemudian diterbangkan dari negara bagian Madhya Pradesh di India tengah dan telah mencapai lokasi insiden.
"Pertama-tama kami akan mengeluarkan mesin yang sudah tidak berfungsi dari dalam dan kemudian menggunakan yang baru. Ini akan memakan waktu dan saya tidak dapat berkomentar mengenai waktunya. Ini adalah operasi yang rumit dan berisiko," kata Direktur Perusahaan Pembangunan Jalan Raya dan Infrastruktur Nasional (NHIDC) Anshu Malik Halko, dikutip Channel News Asia, Sabtu (18/11).
Pihak berwenang belum mengungkapkan penyebab terowongan sepanjang 4,5 km itu ambruk pada Minggu (12/11). Namun wilayah tersebut memang rentan terhadap tanah longsor, gempa bumi, dan banjir.
Saat kejadian itu, sekitar 50 hingga 60 pekerja sedang bekerja pada shift malam.
Namun penyelamatan dihentikan pada Jumat setelah suara retakan berskala besar terdengar saat petugas penyelamat berusaha menghidupkan kembali mesin pengeboran.
Sementara itu, hampir 100 pekerja terowongan berkumpul di lokasi tersebut pada Sabtu. Mereka menuntut kemajuan yang lebih cepat dalam menjangkau dan membebaskan mereka yang terjebak.
Wisnu Sahu, seorang buruh yang memimpin protes, mengatakan tim penyelamat tidak memberikan informasi kepada para pekerja tentang laju kemajuan penyelamatan.
"Kami ingin para petinggi perusahaan datang ke sini," kata Sahu."Kami ingin para petinggi perusahaan datang ke sini," kata Sahu.