Riaumandiri.co - Bangkai dua pesawat Super Tucano milik TNI AU bernomor TT-3311 dan TT-3103 yang jatuh di wilayah Pasuruan, Jawa Timur, rencananya bakal dievakuasi menggunakan helikopter.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama Agung Sasongkojati mengatakan hal itu dilakukan karena akses menuju lokasi jatuhnya pesawat cukup sulit. Namun ia belum bisa memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk evakuasi.
"Untuk [evakuasi] bangkai pesawat belum bisa dipastikan [berapa lama] karena tempat medannya sulit," kata Agung di TMP Untung Suropati, Malang, Jumat (17/11).
Agung menyebut, TNI AU juga berencana memotong badan pesawat dan kemudian mengangkutnya menggunakan helikopter.
"Kami mungkin harus memotong pesawat dan mungkin mengangkutnya menggunakan helikopter atau menggunakan cara lain," ucapnya.
Ia mengatakan, dua bangkai pesawat itu tetap harus dievakuasi apapun yang terjadi. Pasalnya, benda itu merupakan barang bukti dan harus pelajari untuk proses penyelidikan.
Tak hanya itu, kata Agung, dua pesawat tersebut juga dilengkapi dengan peralatan bahan peledak. ia mengatakan benda-benda tersebut juga bisa membahayakan masyarakat
"Pesawat tempur memiliki beberapa peralatan bahan peledak. Bukan peledak senjata, tapi peledak untuk keperluan untuk memaksa roda darat keluar kalau terhalang," ujarnya.
"Itu menggunakan bahan peledak yang sangat berbahaya jangan sampai jatuh ke tangan orang yang tidak ngerti bisa membahayakan. Kita mengamankan masyarakat dari pesawat ini juga," kata dia.
Seperti diketahui, dua pesawat EMB 314 Super Tucano dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, jatuh di wilayah Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11). Pesawat itu masing-masing diisi dua personel.
Pesawat dengan tail number TT-3103 dan TT-3111 itu awalnya take off dari Lanud Abdulrachman Saleh pada pukul 10.51 WIB.
Pesawat melaksanakan misi Proficiency Formation Flight dengan rute penerbangan Lanud Abd Saleh-Area Latihan-Lanud Abd Saleh. Pesawat dinyatakan hilang kontak pada Pukul 11.18 WIB.
Akibat kejadian itu, empat perwira TNI AU yakni Mayor Pnb Yuda A Seta, Kolonel Pnb Subhan, Kolonel Adm Widiono, Letkol Pnb Sandhra Gunawan dinyatakan gugur. Keempatnya pun kini dianugerahi kenaikan pangkat Anumerta.