Riaumandiri.co - Pemerintah Provinsi Riau, merencanakan akan membangun jembatan yang menghubungkan pulau Bengkalis dengan Sei Pakning, Kabupaten Bengkalis sepanjang 6,1 Kilometer. Dan berdasarkan kajian sementara, Pemprov menilai pembangunan tersebut akan menghabiskan anggaran lebih kurang sebesar Rp6,7 Triliun.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Edy Natar Nasution, mengatakan, dimasa jabatannya sebagai Plt Gubernur Riau, ia akan memberikan pembangunan bagi seluruh Kabupatwn. Selain dari peningkatan perekonomian melalui peningkatan pertanian, insfrastruktur menjadi tanggungjawabnya dalam membangun dan merencanakan.
"Kita berencana membangun jembatan Bengkalis - Sei Pakning sepanjang 6,1 Km. Jika jembatan ini jadi, maka jembatan terpanjang di Indonesia, mengalahkan jembatan Suramadu. Anggaran pembangunan jembatan ini nanti bisa melalui skema sharing budget, baik itu dari pusat, provinsi dan kabupaten. Syukur-syukur nanti bisa pusat yang membangun," ujar Edy Natar Nasution, Selasa (14/11) di rumah dinas Wakil Gubernur Riau.
Edy Natar Nasution menjelaskan, jika anggaran itu masih perkiraan bisa dihitung ulang. Karena polanya sharing budget, maka nanti bisa dihitung berapa pusat bisa bantu, dan provinsi serta kabupaten berapa. Termasuk bantuan dari pemerintah pusat, melalui pengajuan Pemprov kepada pemerintah pusat.
“Nanti akan kita paparkan dulu rencana pembangunan jembatan dan dampaknya bagi ekonomi masyarakat. Karena itu harus membuat kajian matang terkait rencana pembangunan jembatan ini," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Riau, M Arief Setiawan mengatakan, terkait rencana pembangunan jemabatan Bengkalis - Sei Pakning tersebut pihaknya akan menindaklanjuti perencanaan di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Riau tahun 2024. Sebelum rencana tersebut dijalankan, pihaknya terlebih akan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bengkalis terkait rencana pembangunan jemabatan Bangkalis-Sei Pakning tersebut.
"Untuk persiapan rencana pembangunan jemabatan itu mungkin nanti di anggaran 2024 baru kita masukan, baik itu Detail Engineering Design (DED) dan Amdal. Kita akan koordinasi dengan Kabupaten Bengkalis dulu, karena kalau tak salah dulu mereka sudah membuat dokumen perencanaan pembangunan jembatan itu," ungkapnya.
Untuk diketahui, masyarakat pulau Bengkalis Kabupaten Bengkalis saat ini harus menggunakan kapal Roro jika ingin keluar dari pulau tersebut, terutama ke pulau Sumatera. Namun jumlah roro yang terbatas dan padatnya penduduk maka pada hari-hari tertentu terjadi penumpukan yang panjang di pelabuhan baik menuju pulau Bengkalis maupun keluar dari pulau yang merupakan ibukota Kabupaten Bengkalis tersebut.