Riaumandiri.co - Pemerintah berencana akan memberikan pembebasan bea masuk bagi beras yang diimpor Bulog, hal ini disampaikan oleh Menko Ekonomi Airlangga Hartarto usai rapat internal soal pangan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (6/11).
"Pembebasan bea masuk spesifik Rp450 per kg kami akan lakukan insentif berupa bea masuk ditanggung pemerintah. Nanti akan diberikan Kemenkeu," ucapnya.
Selain itu, kata Airlangga, Presiden Jokowi juga meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menambah anggaran Bulog sebesar Rp19,1 triliun. Airlangga menuturkan tambahan dana Rp19,1 triliun itu terbagi dalam beberapa tahap. Tahap pertama, Rp7,9 triliun.
Tahap kedua, Rp8,4 triliun dan ada tambahan terkait distribusi serta lainnya sebesar Rp2,8 triliun. Tak hanya itu, Jokowi juga meminta Sri Mulyani segera melunasi tagihan Bulog sebesar Rp16 triliun.
"Tadi arahan presiden, Menkeu diminta segera melunasi tagihan Bulog yang terakumulasi Rp16 triliun," ucap Airlangga.
Serangkaian insentif dan tambahan anggaran pada Bulog ini seiring dengan rencana pemerintah yang akan melanjutkan program pembagian cadangan beras pemerintah hingga Juni 2024.
Airlangga menuturkan bantuan sosial (bansos) beras itu akan tetap diberikan sebanyak 10 kg per keluarga penerima manfaat (KPM). "Tadi dibahas bantuan pangan 2024 pak presiden setuju, untuk 2024 akan diberikan dari Januari sampai Juni," ucap Airlangga.
Ia menyebut bansos beras tahun depan itu akan menyasar 22.004.077 KPM. Pemerintah memang sudah memberikan bansos tersebut kepada 21,3 juta KPM untuk periode September-November 2023.
Dalam bansos tersebut, pemerintah memberikan sebanyak 30 kg beras kepada setiap KPM. Artinya, setiap KPM mendapat 10 kg beras per bulan.
Jokowi juga akan tetap memberikan bansos lagi pada Desember 2023 mendatang.
Lebih lanjut, Airlangga pun menuturkan stok beras di Bulog per 2 November 2023 mencapai 1.442.945 ton dan penyaluran bantuan pangan terus dilakukan.
Ia merinci penyaluran bantuan pangan di September telah mencapai 94,95 persen. Lalu, Oktober 94,89 persen, dan November 18,45 persen. "Dan kami masih ada Desember. September yang tersalurkan sudah 201 ribu-an (ton) demikian pula Oktober," ungkapnya.