PEKANBARU (HR)-Pascapelantikan pejabat eselon II definitif di lingkungan Pemprov Riau, pergerakan realisasi APBD Riau tahun 2015 belum menunjukkan perkembangan yang signifikan. Meski sudah mulai memasuki pertengahan tahun, realisasi APBD masih berkisar pada angka 9 persen.
Angka itu juga masih berkisar biaya tidak langsung. Sedangkan untuk realisasi proyek fisik, sejauh ini belum bisa dipastikan. Hal itu mengingat seluruh proses tender proyek baru berjalan.
Menurut Kepala Badan Pengelola Aset dan Keuangan Daerah (BPAKD) Riau, Indrawati Nasution, rendahnya realisasi APBD 2015 pada triwulan kedua ini karena baru dilantiknya pejabat tinggi pratama sebagai pejabat defenitif beberapa waktu lalu.
"Sampai dengan Jumat, minggu lalu baru 9 persen, masih berkisar biaya tidak langsung," terang Indrawati, Senin kemarin.
Dijelaskannya, sebagian besar realisasi anggaran tersebut berasal dari Surat Perintah Pencairan Dana (SPPD). Pemprov Riau menargetkan sebelum memasuki APBD Perubahan, bisa mencapai 30 persen. Mengingat sudah berjalannya tender di beberapa proyek yang ada dilingkungan Pemprov Riau.
"Target realistis saja. Mudah-mudahan realisasi terus berjalan seiring berjalan seluruh kegiatan dan tender di Pemprov Riau," tambahnya.
Perkembangan realisasi APBD yang baru mencapai angka 9 persen tersebut, juga tidak mengalami perubahan yang signifikan dibanding awal April lalu. Ketika itu, tingkat realisasi juga baru mencapai 5,1 persen. Angka itu pun baru pada proses belanja rutin pegawai seperti gaji, tunjangan, listrik, konsumsi dan sebagainya. Namun ketika itu masih terjadi stagnan di lingkungan Pemprov Riau mengingat pejabat atau kepala satuan kerja ketika itu belum ditetapkan sebagai pejabat defenitif.
Sebelumnya, pengamat politik dan pemerintahan Riau, Ronny Basista, mengatakan, kondisi ini membuat masyarakatlah Riau yang paling dirugikan. Pasalnya, proses pembangunan belum berjalan sebagaimana diharapkan.
Apalagi tidak bisa dipungkiri, roda perekonomian masyarakat Riau masih banyak yang bergantung dengan APBD. "Untuk satu kegiatan dari APBD saja, sudah banyak dampak positifnya. Pasar bergerak, hunian hotel meningkat bahkan aktivitas perhubungan juga bertambah," ujarnya ketika itu. (nur)