Riaumandiri.co - Angkatan Darat Mesir mengatakan dua kota di Laut Merah dihantam serangan drone yang memicu ledakan. Israel mengatakan gerakan Houthi di Yaman yang didukung Iran adalah kelompok yang meluncurkan drone-drone itu untuk menyerang Israel.
Ledakan melukai enam orang dan menunjukkan resiko konflik Israel-Hamas dapat menyebar ke seluruh kawasan Timur Tengah. Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini.
Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan Houthi meluncurkan drone dan rudal "dengan tujuan melukai Israel." Juru bicara militer Mesir Kolonel Gharib Abdel-Hafez mengatakan dua drone ditembakkan dari selatan Laut Merah ke arah utara. Yaman terletak di ujung selatan laut itu dan Israel di utara.
Satu drone menabrak sebuah gedung dekat rumah sakit di Kota Taba di perbatasan Mesir dan Israel. Militer Mesir mengatakan ledakan melukai enam orang pada Jumat (27/10/2023) dini hari. Drone kedua jatuh di luar ruang udara Mesir pada Jumat pagi, dan puing-puingnya jatuh di gurun di Kota Nuweiba sekitar 70 kilometer dari perbatasan Mesir.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan Israel mengerahkan helikopter tempur untuk menghadapi "ancaman udara di wilayah Laut Merah”.
“Menurut pemahaman kami, serangan yang terjadi di Mesir berasal dari ancaman ini,” tambahnya konferensi pers disiarkan televisi sebelum Kementerian Luar Negeri Israel menghubungkan drone tersebut dengan Houthi.
Saksi mata di Taba dan Nuweiba, destinasi wisata populer di Semenanjung Sinai Mesir, mengatakan mereka mendengar ledakan dan melihat asap serta pesawat tempur Mesir terbang di atasnya.
“Angkatan udara dan kekuatan pertahanan udara mengintensifkan upaya untuk mengamankan wilayah udara Mesir di semua arah strategis,” kata militer Mesir.
Juru bicara Israel mengatakan, “Israel akan bekerja sama dengan Mesir, dan Amerika Serikat, dan memperkuat pertahanan regional terhadap ancaman dari kawasan Laut Merah.”
Pekan lalu Amerika Serikat mengatakan kapal Angkatan Laut AS di Laut Merah mencegat proyektil yang diluncurkan Houthi, yang berpotensi menuju Israel.
Mesir yang berbatasan dengan Gaza dan Israel, risiko terdampak konflik yang meletus setelah serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober ke Israel dan pengeboman Israel ke Gaza sebagai balasannya.
Kairo sudah mendesak agar akses bantuan ke Gaza dibuka, Hamas membebaskan sandera dan gencatan senjata.
Pada hari Rabu (25/10/2023) Hamas mengatakan mereka menargetkan kota Eilat di Israel, di seberang perbatasan Taba. Serangan rudal ini tampaknya serangan jarak jauh paling jauh Hamas sejak 7 Oktober.