Riaumandiri.co - Serangan udara Israel telah meluluhlantakkan Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Jalur Gaza, Selasa (17/10) malam waktu setempat. Menurut seorang juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza, sedikitnya 500 orang meninggal akibat serangan tersebut.
Sejumlah foto yang diduga berasal dari lokasi kejadian telah beredar luas di media sosial. Foto-foto itu memperlihatkan kehancuran yang dialami Rumah Sakit Baptis Al-Ahli. Kobaran api melalap bangunan rumah sakit. Sementara puing-puing dan potongan tubuh berserakan di sekitar area.
Pertahanan Sipil Palestina mengatakan, serangan terhadap Rumah Sakit Baptis Al-Ahli adalah serangan udara Israel paling mematikan dalam lima perang yang berlangsung di Jalur Gaza sejak 2008. “Pembantaian di Rumah Sakit Arab Al-Ahli belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah kami. Meskipun kami telah menyaksikan tragedi dalam perang dan hari-hari sebelumnya, apa yang terjadi malam ini sama saja dengan genosida,” ujar Juru Bicara Pertahanan Sipil Palestina Mahmoud Basal, dikutip laman Aljazirah.
Otoritas Palestina juga telah mengutuk serangan udara terhadap Rumah Sakit Baptis Al-Ahli. “Juru Bicara Kepresidenan (Palestina) Nabil Abu Rudeineh, mengutuk kejahatan keji yang dilakukan Israel terhadap rumah sakit al-Ahli di Gaza, yang ditembaki oleh pesawat tempur Israel tadi malam sehingga menyebabkan ratusan orang tewas dan terluka,” tulis kantor berita Palestina, WAFA, dalam laporannya.
Dengan menyerang rumah sakit, Abu Rudeineh menuduh Israel tak lagi menghormati hukum internasional. Sebab dalam keadaan apa pun, warga sipil tidak boleh menjadi target serangan dalam pertempuran. Meski jumlah korban jiwa dan luka akibat serangan ke Rumah Sakit Baptis Al-Ahli belum sepenuhnya terverifikasi, tapi Palestina sudah mengumumkan tiga hari berkabung nasional.
“Presiden Mahmoud Abbas menyatakan tiga hari berkabung akan diperingati di seluruh Palestina atas korban serangan udara brutal Israel di rumah sakit Al-Ahli di Gaza, yang menyebabkan banyak orang tewas dan terluka. Presiden juga memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang sebagai bentuk duka atas para korban agresi Israel di rumah sakit Al-Ahli dan semua orang yang tewas akibat pendudukan,” kata WAFA.
Sementara itu Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengeklaim belum memperoleh informasi mendetail tentang serangan ke Rumah Sakit Baptis Al-Ahli, termasuk perihal jumlah korban di dalamnya. “Kami akan mendapatkan rinciannya dan memberikan informasi terkini kepada publik. Saya tidak tahu apakah itu serangan udara Israel,” ujar Juru Bicara IDF Daniel Hagari, dikutip laman Al Arabiya.
Sebelum serangan ke Rumah Sakit Baptis Al-Ahli terjadi, korban meninggal di Jalur Gaza akibat serangan udara Israel yang dimulai sejak 7 Oktober 2023 telah mencapai sekitar 3.000 jiwa. Sementara korban luka dilaporkan nyaris menyentuh 10 ribu orang. Menurut PBB, serangan Israel ke Jalur Gaza juga telah menyebabkan 1 juta warga terlantar dan mengungsi.