Riaumandiri.co - Israel telah mengumumkan blokade total terhadap Gaza, termasuk larangan masuknya makanan dan air. Blokade total ini dilakukan setelah Hamas melakukan serangan terbesar terhadap Israel dalam beberapa dekade.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan pada hari Senin (9/10) bahwa pihak berwenang akan memutus aliran listrik dan memblokir masuknya makanan dan bahan bakar sebagai bagian dari 'pengepungan total' terjadap wilayah Gaza yang dikuasai Hamas.
Gallant menggambarkan tindakan tersebut sebagai bagian dari perang melawan 'orang-orang yang kejam'. “Kami melakukan pengepungan total terhadap Gaza… Tidak ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada gas – semuanya ditutup,” kata Gallant dalam sebuah pernyataan video seperti dikutip Aljazirah.
Israel dan Mesir telah memberlakukan berbagai tingkat blokade di Gaza sejak Hamas merebut kekuasaan pada tahun 2007.
Kepala juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan kepada wartawan pada hari Senin bahwa Israel memiliki 'kontrol' atas komunitas perbatasannya setelah serangan massal pejuang Hamas ke wilayahnya pada hari Sabtu (7/10).
Hagari mengatakan ada beberapa insiden yang terjadi pada Senin pagi. "Namun pada tahap ini, tidak ada pertempuran di masyarakat,"ujarnya.
Tank dan drone Israel disiagakan di pagar perbatasan untuk mencegah infiltrasi lebih lanjut, kata Hagari, seraya menambahkan bahwa 15 dari 24 pemukim di perbatasan telah dievakuasi, dan sisanya diperkirakan akan dievakuasi dalam 24 jam ke depan.
Sebelumnya, juru bicara Hamas Abdel-Latif al-Qanoua mengatakan kepada The Associated Press bahwa para pejuang kelompok tersebut terus bertempur di luar Gaza dan telah menangkap lebih banyak warga Israel pada Senin pagi.
Dia mengatakan kelompok itu bertujuan untuk membebaskan semua tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel, yang di masa lalu telah menyetujui kesepakatan pertukaran yang tidak seimbang di mana Israel membebaskan sejumlah besar tahanan untuk tawanan individu atau bahkan sisa-sisa tentara.