RIAUMANDIRI.CO - Korban tewas kebakaran hutan di Hawaii telah mencapai 93 orang per Ahad (13/8/2023). Jumlah ini membuat kebakaran yang melanda pulau itu menjadi insiden kobaran api paling mematikan sejak 100 tahun atau tepatnya 1918.
Pihak berwenang di County Maui, wilayah yang terdampak kebakaran hutan, mengonfirmasi korban tewas meningkat jadi 93 jiwa.
Penambahan jumlah korban tewas ini membuat kebakaran yang melanda Hawaii menjadi insiden kobaran api paling mematikan sejak 1918. Ketika itu, 453 orang tewas di Minnesota dan Wisconsin.
Angka korban meninggal di Hawaii ini juga melampaui jumlah orang tewas imbas kebakaran hutan di California pada 2018 atau yang dikenal Camp Fire. Insiden itu menewaskan 86 orang.
Sementara itu, Gubernur Hawaii Josh Green mewanti-wanti korban meninggal akan terus bertambah.
"Ini akan terus meningkat. Kami ingin menguatkan orang untuk itu," kata Green, seperti dikutip AFP.
Pihak berwenang juga terus melakukan operasi penyelamatan dan pemulihan.
Kepala polisi Maui John Pelletier mengatakan baru sebagian kecil dari zona bencana yang sudah diperiksa.
Hawaii tengah berduka usai kebakaran melanda sejumlah wilayah itu sejak Selasa.
Menurut laporan, kebakaran itu bermula dari semak-semak yang terbakar di Kota Kula. Api kemudian menjalar ke wilayah lain hingga Kota Lahaina.
Hawaii juga dilaporkan tengah mengalami kekeringan sehingga api bisa lebih mudah meluas ke area lain. Kondisi ini kian parah karena muncul Topan Dora dan tingkat kelembaban yang rendah.
Topan Dora bahkan disebut mengubah Lahaina menjadi "zona perang."
Kondisi semacam itu juga diakui Greens. Ia mengaku sulit melakukan banyak hal di tengah kobaran api dan angin kencang.