RIAUMANDIRI.CO - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin meminta Pemerintah memberikan perhatian serius pada fenomena kenaikan harga komoditas pangan dan penurunan daya beli masyarakat saat ini.
"Saya kira pengendalian terhadap harga pangan menjadi pekerjaan rumah yang harus dijadikan prioritas utama pemerintah dibandingkan agenda pembangunan lainnya," kata Sultan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/8/2023).
Sultan menilai pemerintah saat ini kurang fokus menangani problem ekonomi yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat secara sistemik.
Menurutnya, perhatian para menteri terkait di bidang ekonomi yang cenderung pada aktivitas politik praktis sangat mempengaruhi kinerja pasar saat ini. Akibatnya, kenaikan harga kebutuhan pangan pokok menjadi tidak terkendali dan rentan mempengaruhi daya beli masyarakat.
"Pemerintah tidak boleh bertumpu pada insentif bantuan sosial baik secara tunai untuk memastikan kebutuhan pangan masyarakat rentan terpenuhi. Sehingga kemiskinan hanya menjadi komoditas politik para elit politik menjelang pemilu," tegas mantan Wakil Gubernur Bengkulu itu.
Sultan menerangkan bahwa pasokan pangan khususnya yang menurun akibat El Nino gagal diantisipasi oleh pemerintah. Dia meminta pemerintah segera melakukan intervensi pasar, agar potensi inflasi pangan ini tidak berlangsung lama.
"Kami minta pemerintah segera melakukan perbaikan tata kelola pangan dari hulu atau setidaknya melakukan intervensi pasar. Meningkatkan produktivitas pangan adalah solusi jangka panjang yang harus dievaluasi oleh pemerintah saat ini," tegasnya.
Diketahui, seluruh harga komoditas pangan seperti beras, daging ayam, minyak goreng dan cabai merah terpantau mengalami kenaikan pada hari Selasa (29/8/2023) dibandingkan dengan harga sehari sebelumnya.
Melansir data Panel Harga Pangan Nasional Badan Pangan Nasional pada 29 Agustus 2023, harga rata-rata harga cabai merah keriting tercatat naik 6,28 persen menjadi Rp46.180 per kilogram. Sedangkan cabai rawit merah naik 17,31 persen menjadi Rp47.970 per kilogram
Kemudian Bank Indonesia merilis hasil survei Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) untuk periode Juli 2023. Nilai acuan konsumsi masyarakat tersebut tercatat mencapai 123,5. Skor tersebut turun dari 127,1 pada Juni 2023 dan 128,3 pada Mei 2023.
Penurunan Indeks Keyakinan Konsumen bulan Juli ini ditandai dengan menurunnya Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi Saat ini dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Juli 2023 yang tercatat masing-masing sebesar 113,8 dan 133,2, lebih rendah dari 116,8 dan 137,5 pada bulan sebelumnya. (*)