RIAUMANDIRI.CO - Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) dengan tegas mendukung rencana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Partai pimpinan Anas Urbaningrum itu percaya pemindahan ibu kota adalah langkah strategis, tidak hanya akan mengatasi permasalahan Jakarta, tetapi juga akan memberikan dampak positif pada keseluruhan keberlanjutan Indonesia.
"PKN memandang pendekatan IKN Nusantara adalah jalan yang tepat. Konsep ini harus mengedepankan penggunaan energi bersih dan berkelanjutan dengan memanfaatkan sumber daya seperti natural gas dan solar panel," kata Sekjen PKN Sri Mulyono kepada wartawan di Jakarta, Kamis (17/8/2023).
Dijelaskan, penggunaan natural gas sebagai sumber energi akan membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara. Sementara penggunaan solar panel akan memanfaatkan sumber energi terbarukan yang melimpah di wilayah Nusantara.
Salah satu komponen penting dari visi IKN Nusantara adalah pengembangan sistem transportasi umum yang efisien dan ramah lingkungan, serta penggunaan kendaraan listrik (electrical vehicle) sebagai bagian dari upaya menjaga gaya hidup berkelanjutan.
"PKN yakin penggunaan kendaraan listrik akan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi polusi udara di kota-kota. Dengan infrastruktur pengisian kendaraan listrik yang luas dan efisien, penduduk dan pengunjung ibukota baru akan dapat dengan mudah mengakses transportasi berkelanjutan," jelasnya.
Pemindahan ibukota ke lokasi di luar Jawa dinilainya sejalan dengan semangat Indonesia Centris, yang mengusung gagasan bahwa Indonesia tidak hanya berpusat di Pulau Jawa. Dengan adanya pemindahan ibu kota, Indonesia dapat lebih meratakan pembangunan dan mengakselerasi perkembangan daerah-daerah di luar Jawa.
PKN melihat bahwa rencana ibukota nusantara ini adalah kepentingan umum yang tidak hanya berdampak dalam jangka waktu 5-10 tahun, tetapi juga akan membawa manfaat jauh ke depan, hingga ratusan tahun mendatang, bagi anak cucu kita.
Dalam semangat ini, PKN juga merangkul kerja sama dengan Dayana, duta lingkungan dari Astana,Kazakahstan sebagai sister city IKN, yang sejalan dengan komitmen PKN terhadap IKN Nusantara yang berkelanjutan.
Mulyono menyebutkan perpindahan ibu kota ke IKN Nusantara persis dengan kejadian di Kazakhstan yang mempunyai ibu kota dengan nama Almaty. Secara resmi Kazakhstan memindahkan ibu kotanya ke Astana pada 25 tahun yang lalu.
Dengan demikian, PKN pun sangat mendukung perpindahan Ibu Kota Jakarta ke IKN.
"Karena banyak faktor mengapa harus cepat berjalan, salah satunya Jakarta sudah padat polusi sangat tinggi," jelas Mulyono.
Sementara itu, Dayana pun menjelaskan, secara histori antara Almaty berpindah ke Astana pada 1997. Itu mirip dengan konsep yang dijalani IKN Nusantara itu sendiri.
"Secara prinsip pemindahan itu mendukung, nantinya anak muda harus sadar juga soal isu lingkungan, karena bukan urusan Pilpres saja, ada beberapa secara konsep PKN mendukung untuk mendapatkan ibu kota negara energi bersih, dengan gimana nantinya industri nikel suport supaya IKN nanti bebas polusi," kata Dayana.
Menurut Dayana, ada kesamaan juga perihal Jakarta yang sudah penuh dengan polusi, akan menjadi solusi ketika IKN itu sudah jadi.
"Jadi dengan kondisi Jakarta polusi yang sedang tinggi, maksudnya tadi bahwa PKN dengan IKN kan mirip, saya suport PKN memikirkan soal lingkungan," ujar Dayana.
Selain itu, Dayana juga bercerita, saat awal kota ia tinggal itu pindah, hanya bagian pemerintahan dan UMKM kecil saja.
"Permintaan hanya pemerintah, sehingga masyarakat mendukung tapi ada juga sedikit UMKM disana, astana sendiri UMKM jadi besar, jadi awalnya pindah pemerintahan saja tapi lama lama bisnis jadi besar jadi kerataan ekonomi juga," kata Dayana. (*)