Riaumandiri.co - Junta militer Niger akan menggugat Presiden Mohamed Bazoum yang mereka gulingkan. Bazoum akan digugat dengan tuduhan pengkhianatan.
Juru bicara dewan nasional Niger usai kudeta, Amadou Abdramane, mengumumkan rencana tuntutan tersebut pada Minggu (13/8). Dia menyebut junta sudah mengumpulkan bukti untuk mengadili Bazoum.
"Untuk mengadili presiden yang digulingkan dan antek-antek lokal dan asingnya di hadapan badan-badan nasional dan internasional yang kompeten atas pengkhianatan tingkat tinggi dan merusak keamanan internal dan eksternal Niger," ujar Abdramane.
Bazoum ditahan di kediaman kepresidenan bersama anak dan istrinya sejak hari pertama kepala pasukan pengamanan presiden, Abdourahmane Tchiani, melancarkan kudeta pada 26 Juli lalu.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Joseph Borell, mengungkapkan kondisi Bazoum selama ditahan junta.
"Bazoum dan keluarga dia, berdasarkan informasi terbaru, kekurangan makanan, listrik, dan perawatan medis selama beberapa hari," kata Borell, seperti dikutip AFP.
Sejak 2 Agustus, Bazoum hidup tanpa listrik di rumah tahanan. Lalu, sejak 4 Agustus dia juga tidak bisa bertemu dengan orang lain.
Menurut laporan, anak Bazoum sakit dan butuh perawatan. Namun, junta tak mengizinkan presiden Niger itu membawa anaknya ke dokter.
Di kesempatan ini, junta Niger membantah klaim soal kondisi Bazoum. Junta mengklaim Bazoum masih bebas berkomunikasi. Militer juga menegaskan mereka belum mengambil alih kediaman Bazoum.
Selain itu, junta juga menegaskan Bazoum menerima kunjungan rutin dari dokter keluarga. Menurut mereka, Bazoum terakhir kali berkonsultasi dengan dokter pada pekan lalu.
"Setelah kunjungan ini, dokter tidak mempermasalahkan kondisi kesehatan presiden terguling dan anggota keluarganya," demikian pernyataan militer.