RIAUMANDIRI.CO - Personel Satuan Tugas (Satgas) Udara Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Riau mengintensifkan pemadaman api dan patroli menggunakan helikopter. Upaya itu telah dalam beberapa pekan terakhir
Hal ini sebagai tanda di sejumlah daerah di Bumi Lancang Kuning mulai terjadi kebakaran lahan. Apalagi intensitas hujan dari akhir Juli hingga Agustus ini mulai berkurang seiring masuknya musim kemarau kering.
Bantuan pemadaman udara sangat diperlukan. Tidak semua lokasi karhutla Riau bisa dicapai tim darat dengan cepat karena sulitnya medan serta sumber air di titik pemadaman.
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru Marsma Mohammad Nurdin mengatakan, ada 6 helikopter yang disiagakan Satgas Karhutla Riau. Helikopter itu selain memadamkan api melalui water bombing atau pengeboman air, juga berfungsi melakukan patroli.
"Patroli melihat langsung titik api, kemudian water bombing jika sudah terkonfirmasi ada kebakaran," ujar Danlanud, Selasa (1/8/2023).
Wadan Satgas IV Pengendalian Karhutla Riau ini menjelaskan, pasukan darat bisanya keterbatasan waktu mencapai lokasi yang sulit dijangkau. Makanya dikerahkan helikopter agar kebakaran tidak meluas.
Menurut Nurdin, titik api terbanyak saat ini ada di Kabupaten Rokan Hilir, Rokan Hulu dan Bengkalis. Setiap hari patroli dilakukan memantau titik api kemudian dilanjutkan helikopter water bombing.
Nurdin menyebut langkah antisipatif terus dilakukan agar kebakaran bisa tertangani secepat mungkin. Hal ini sudah menjadi pilihan Satgas Karhutla Riau karena memadamkan api lebih sulit dibandingkan mencegah.
"Saat ini juga tengah dikaji modifikasi cuaca, segera dilakukan karena merupakan pilihan yang efektif dalam fase mitigasi," pungkas Marsma Mohammad Nurdin.