Riaumandiri.co - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata dari Universitas Riau melalui program pengabdian kepada masyarakat menciptakan dampak positif dengan menginisiasi program pembuatan pupuk kompos ramah lingkungan di daerah Kabupaten Siak tepatnya di Sekolah Dasar Negeri 010 Tumang Siak Rabu (26/7).
Tim mahasiswa ini terdiri dari beberapa anak KKN dari berbagai jurusan yang bergabung bersama-sama untuk memberikan kontribusi nyata bagi lingkungan dan masyarakat sekitar
Ketua KKN Jose Marisi mengatakan pupuk kompos yang digunakan berbahan dasar sampah sabut kelapa yang biasanya dibuang lalu diolah agar mempunyai manfaat dan nilai ekonomis yang dapat di manfaatkan oleh masyarakat.
"Dalam pembuatan kompos menggunakan sabut kelapa pertama tama kami memotong sabut kelapa menjadi dadu setelah itu dimasukkan kedalam ember dan setelah itu kami mencampurkan gula merah yang di cairkan dan Em21 sebanyak 6 tutup botol kemudian dimasukkan kedalam ember setelah itu tambahkan air sebanyak setengah ember setelah itu sabut kelapa di tekan hingga tenggelam dan ditutup, setelah itu buat lubang kecil untuk dibuka setiap pagi untuk mengeluarkan gas gas yang ada di dalam ember dan ditunggu selama 21 hari," paparnya
Pembuatan pupuk kompos dilakukan bersama sama dengan Siswa Siswi SDN 010 Tumang Siak yang bertujuan untuk tanaman dan persiapan Adiwiyata di SDN 010 Tumang Siak mereka Tempak antusias dan bersemangat dalam proses perbuatan.
"Pembuatan kompos ini digunakan untuk tanaman tanaman yang ada di sekolah dan kegiatan ini untuk membantu sekolah dalam persiapan sekolah SD negeri 010 Tumang Siak untuk Adiwiyata," ujarnya.
Manfaat dari pupuk kompos sabut kelapa tersebut untuk memperkuat batang dan akar tanaman serta menambah banyaknya bobot atau isi dari hasil tanaman tersebut.
Tidak hanya mengurangi jumlah sampah, program pupuk kompos ini juga diharapkan dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia yang dapat mencemari tanah dan air tanah. Dengan adanya pupuk kompos yang ramah lingkungan, diharapkan pertanian dan sektor pertanaman di daerah ini dapat lebih berkelanjutan dan berdampak positif pada kualitas lingkungan.
Tidak hanya pembuatan kompos namun KKN dari Universitas Riau tersebut juga membuat beberapa program lain yang dinilai bermanfaat bagi siswi di SDN 010 Tumang Siak.
"Kami juga membantu sekolah dalam penulisan bahasa latin pada pohon kak setelah itu kami juga melatih siswa siswi SD 010 Tumang Siak dalam tari persembahan untuk persiapan sekolah Adiwiyata itu," ucapnya
Para mahasiswa KKN ini berencana untuk terus mengembangkan program ini dan meningkatkan partisipasi masyarakat. Mereka juga berharap bahwa program ini dapat diadopsi oleh daerah-daerah lain sebagai solusi dalam mengelola sampah organik dan mendukung pertanian berkelanjutan.
"Melalui program ini kami berharap kalau pun kami dari mahasiswa KKN tidak ada di tempat ini lagi pembuatan kompos dari sabut kelapa ini tetap berjalan karena jika tidak sabut kelapa menjadi sampah yang tidak ada manfaat nya dan hanya di buang begitu saja dan dari pembuatan kompos ini siswa siswi juga bisa belajar manfaat semua bagian kelapa juga bisa di gunakan bahkan untuk lingkungan itu sendiri," jelas Jose.
Jose juga menyatakan bahwa antusiasme masyarakat sangat tinggi dalam mendukung program ini.
"Mereka merasa terbantu dan senang karena ternyata sabut kelapa bisa berguna kembali untuk lingkungan mereka, karena pada awalnya sabut kelapa hanya ditumpuk saja di belakang sekolah dan dilingkungan masyarakat," Imbuhnya
Hal Ini menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat di kalangan masyarakat dan pupuk kompos ini akan bernilai ekonomi karena kompos itu bisa di jual kepada masyarakat karena mayoritas masyarakat Tumang Siak ini adalah bercocok tanam.