RIAUMANDIRI.CO - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto tidak yakin Menteri BUMN Erick Thohir akan menunjuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Direktur Utama PT. Pertamina.
Pemerintah kata Mulyanto, pasti akan memperhitungkan dampak bila Ahok ditunjuk sebagai Dirut Pertamina di tahun politik ini.
Mulyanto menilai kabar Ahok akan ditunjuk sebagai Dirut Pertamina sebatas wacana dan gosip politik. Kalau pun ada upaya mewujudkan kabar tersebut paling sifatnya hanya coba-coba atau test the water.
Bila publik tidak terlalu bereaksi maka proses penunjukan tersebut akan dilanjutkan. Tapi bila mendapat penolakan maka akan dihentikan atau dialihkan.
"Saya rasa Pemerintah tidak akan menetapkan hal itu. Ini hanya isu. Dulu terkait kepala IKN juga begitu. Pemerintah kan faham, bagaimana kiprah beliau di DKI yang membuat kisruh dan menyudutkan umat," kata Mulyanto kepada media ini, Sabtu (22/7/2023).
Mulyanto berpendapat, sebagai mantan pidana kasus pelecehan Al Qur’an, Ahok mempunyai catatan berat bagi kaum muslimin. Di tahun politik ini tentu Pemerintah paham terhadap isu sensitif ini.
"Sosok dirut yang dibutuhkan itu ya seperti ibu nicke ini, smart, profesional dan berpengalaman, sehingga Pertamina bisa mengawal ketahanan energi nasional dan menjadi perusahaan top. Apalagi di sisi hulu minyak Pertamina itu sudah dominan mayoritas," jelasnya.
Mulyanto menilai kinerja Ahok selama ini biasa-biasa saja. Selama menjabat sebagai komisaris utama, tidak ada terobosan yang mencolok. Padahal komisaris utama bertugas mengawasi perusahaan dan juga sebagai ketua komite resiko. Tapi faktanya banyak kilang terbakar hampir 3-4 bulan sekali.
"Bukan banyak kerja, Ahok malah banyak bikin pernyataan kontroversial. Ini tidak baik bagi bisnis apapun," tandasnya. (*)