Riaumandiri.co -Badan Pusat Statistik Provinsi Riau mencatat Pertumbuhan Ekonomi Riau triwulan I-2023 tumbuh sebesar 3,88 persen (y-on-y), melambat dibanding pertumbuhan triwulan III-2022 yang tumbuh sebesar 4,58 persen (y-on-y). Perubahan garis kemiskinan Riau Maret 2023 senilai 658.611 perkapita perbulan Rabu (19/7).
Statistisi Madya Fungsi Statistik Sosial Meita Komalasari mengatakan Pengeluaran Konsumsi rumah tangga pada triwulan 1 2023 melambat dibanding pada triwulan lll 2022.
"Pengeluaran Konsumsi Rumah Tanggapada triwulan I-2023 tumbuh sebesar 3,95 persen (y-on-y), melambat dibandingkan pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah tangga pada triwulan III-2022 yang tumbuh sebesar 4,44 persen (y on y)," jelasnya
Selama periode September – Maret 2023, angka inflasi umum di Provinsi Riau tercatat sebesar 0,99 persen dan inflasi nilai tukar. Petani Pada Maret 2023 Provinsi Riau sebesar 161,24 meningkat dibandingkan September 2022 sebesar 139,27
"Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kebutuhan dasar (basic needs approach) dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur menurut garis kemiskinan (makanan & bukan makanan)," ucap Meita.
Tingkat Pengangguran Terbuka Pada Agustus 2022, di Provinsi Riau sebesar 4,37 persen kemudian menurun 0,12 persen poin menjadi 4,25 persen pada Februari 2023 kemiskinan (makanan & bukan makanan). Garis kemiskinan makanan adalah nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan (setara 2100 kalori per kapita per hari)
Garis kemiskinan bukan makanan adalah nilai minimum pengeluaran untuk perumahan, sandang, pendidikan, kesehatan dan kebutuhan pokok bukan makanan lainnya.
Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan
Metode ini dipakai BPS sejak tahun 1998 supaya hasil penghitungan konsisten dan terbanding dari waktu ke waktu (apple to apple) Pada periode September 2022 – Maret 2023, harga eceran beberapa komoditas pokok di Riau mengalami
kenaikan.
Beberapa antara lain ikan tuna naik 15,14%, beras 7,95%, minyak goreng 6,67%, telur ayam kampung 4,50%, tepung terigu 4,33%, dan susu cair kemasan 4,06%.
Namun demikian, terdapat pula beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga, antara lain cabai hijau 43,62%, cabai merah 36,28%, cabai rawit 25,71%, buncis 19,11%, telur ayam ras 3,67%, dan daging sapi 0,16%.
Jumlah Penduduk Miskin pada Maret 2023 sebesar 485,66 ribu orang turun 7,47 ribu orang terhadap September 2022, namun naik 0,63 ribu orang terhadap Maret 2022.
Persentase Penduduk Miskin pada Maret 2023 sebesar 6,68 persen, turun 0,16 persen poin terhadap September 2022 dan turun 0,10% poin terhadap Maret 2022.
"Persentase tingkat kemiskinan diperkotaan cendrung lebih tinggi dibanding dengan tingkat kemiskinan didesa," paparnya.
Komoditas utama makanan yang paling berpengaruh dalam garis kemiskinan di Riau Maret antara lain beras 17,39% Rokok Kretek Filter 14,54% daging ayam 5,12% terlur ayam ras 4,40% sedangkan komoditas bukan makanan yang paling berpengaruh yakni perumahan 8,35%, Listrik 4,47% Bensin 3,76%, pendidikan 2,95%.
9 dari 10 komoditi makanan yang berpengaruh yang memberikan kontribusi besar dalam garis kemiskinan baik perkotaan maupun pedesaan.
"Rokok Kretek Filter merupakan komoditas yang memberikan kontribusi terhadap terbesar kedua dalam garis kemiskinan di Riau baik diperkotaan maupun diperdesaan dengan persentase yang sama besarnya" ujarnya
Indeks Kedalaman Kemiskinan di Provinsi Riau Maret 2023 sebesar 1,00 turun 0,03 dibanding September 2022, Indeks Keparahan Kemiskinan di Provinsi Riau naik 0,04 dari 0,19 di September 2022 menjadi 0,24 pada Maret 2023.