RIAUMANDIRI.CO - Desa Rantau Sakti, Kecamatan Tambusai Utara, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) menjadi salah satu tujuan kunjungan kerja (kunker) Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar pada Kamis, 06 Juli 2023.
Tentu bukan tanpa alasan orang nomor satu di Provinsi Riau itu memilih Desa Rantau Sakti untuk dikunjungi.
Bertolak dari kediaman di Pekanbaru sekira pukul 07.30 WIB, Gubri Syamsuar bersama rombongan melaju menuju Desa Rantau Sakti, Rohul.
Butuh waktu sekira 4 jam, hingga akhirnya Gubri Syamsuar dan rombongan sampai di depan Kantor Desa Rantau Sakti.
Kades Rantau Sakti Purwadi, ST, MM, Camat H Mastur, S.Sos, M.Si bersama warga sudah nampak menunggu.
Tidak lama kemudian Wakil Bupati Rohul Indra Gunawan bersama sejumlah pejabat juga datang menyusul.
"Kami berterima kasih kepada Bapak Gubernur yang telah berkenan datang ke desa kami. Tentu ini suatu penghargaan yang luar biasa," ucap Kades Rantau Sakti, Purwadi.
Lalu, apa sebenarnya yang membuat Gubri Syamsuar tertarik datang ke desa tersebut?
Ternyata, di Desa Rantau Sakti telah terlaksana dengan sangat baik sistem pertanian terintegrasi atau integrated farming system.
Di bawah komando sang kades, para petani di Desa Rantau Sakti banyak yang sukses.
"Makanya saya sengaja datang ke sini untuk melihat langsung seperti apa sebenarnya," ujar Gubri Syamsuar saat berpidato.
Sekedar informasi, di Desa Rantau Sakti mayoritas masyarakatnya adalah petani sawit.
Karena banyak sawit, berdirilah beberapa Pabrik Kelapa Sawit (PKS), bahkan ada pabrik minyak goreng.
Limbah dari PKS, dimanfaatkan untuk diolah menjadi gas sehingga di Desa Rantau Sakti juga berdiri Pembangkit Listrik Tenaga Bio Gas (PLTBG).
Sudah lebih-kurang 10 tahun ini listrik di Desa Rantau Sakti disuplai oleh PLTBG. Bahkan desa tetangga juga kebagian.
"Alhamdulillah sudah lebih-kurang 10 tahun PLTBG ini berdiri dan memberikan penerangan listrik bagi desa kami," ucap Kades Purwadi.
Tapi tidak itu saja, limbah cair PLTBG ternyata juga dimanfaatkan dengan sangat baik oleh petani di Desa Rantau Sakti sebagai pupuk untuk tanaman pangan seperti cabe.
Dengan pupuk itulah, saat ini para petani di Desa Rantau Sakti bisa memproduksi cabe sekira 3 sampai 4 ton per hari.
"Petani kami sangat terbantu dengan limbah cair PLTBG untuk dijadikan pupuk. Kami tidak lagi tergantung kepada pupuk kimia yang relatif jauh lebih mahal," terang Purwadi lagi.
Untuk menambah penghasilan, para petani juga membangun ayam petelur dan bebek di area kebun.
"Kalau desa-desa di Riau bisa mencontoh petani di Desa Rantau Sakti ini, tentu tak akan ada lagi yang namanya inflasi di Riau. Karena kebutuhan cabe terpenuhi, begitu juga telur dan daging," kata Gubri Syamsuar usai melakukan peninjauan.
Di depan media, Gubri Syamsuar juga menghimbau agar sistem pertanian terintegrasi seperti di Desa Rantau Sakti bisa dicontoh oleh petani-petani di desa lain.
"Ini patut kita jadikan role model," tegas Gubri mengapresiasi.
Agar Desa Rantau Sakti lebih maju, Gubri juga membantu agar PLN segera masuk. Termasuk rencana penambahan atau pembangunan SMA di Desa Rantau Sakti.
Tinjau Jalan
Selain berkunjung ke Desa Rantau Sakti, Gubri Syamsuar juga melakukan peninjauan jalan Mahato-Manggala yang membentang dari Rohul sampai ke Rohil.
Ada tiga titik proyek pembangunan jalan rigid sepanjang 7 km yang dilakukan Pemprov Riau melalui Dinas PUPR PKPP.
Saat ditinjau Gubri, pengerjaannya sudah mencapai sekira 60 persen lebih. "Kita harapkan ini segera selesai. Alhamdulillah ini sudah banyak kemajuan. Dulu kan ini jalan tanah," ucap Gubri Syamsuar.
Turut mendampingi Gubri Syamsuar, Kadis Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau Syahpahlevi, Kadis PUPRPKPP M Arief Setiawan, Kadis Kominfotik Provinsi Riau Erisman Yahya dan Deputi Kepala Bank Indonesia Perwakilan Riau, Maria Cahyaningtyas.(ADV)