RIAUMANDIRI.CO - Sejak sepekan terakhir, masyarakat Pulau Bengkalis mengeluhkan sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM), baik pertalite maupun solar. Demikian halnya dengan gas elpiji 3 kg, juga langka.
Masyarakat harus rela antre berjam-jam untuk mendapat pertalite maupun gas elpiji 3 kg. Parahnya lagi, sebagian masyarakat pulang dengan tangan hampa karena pas giliran di pompa pengisian, minyak sudah habis.
BBM mulai sulit didapat sejak 27 Juni 2023. Warga harus rela mengantre berjam-jam di SPBU atau APMS. Seperti dikeluhkan Ari, salah seorang warga Pulau Bengkalis, Rabu (5/7/2023). Sejak pagi, dia keliling mencari pertalite untuk mengisi sepeda motornya yang sudah hampir habis agar bisa pergi kerja.
"Untung tadi bisa minta punya teman. Kebetulan tanki motornya masih penuh, saya minta 1 botol aqua agar sepeda motor saya bisa tetap jalan. Jika tidak, terpaksa mendoronglah saya," ujar Ari.
Hal senada disampaikan Edi. Ia tidak habis pikir kenapa BBM bisa langka di Pulau Bengkalis sudah berhari-hari. Padahal menurut data yang beredar di media sosial, stok BBM di Pulau Bengkalis ada, tapi pada kenyataannya masyarakat tetap susah mendapatkannya.
Contohnya pada Rabu (5/7). Menurut data yang berada di media sosial seperti WhatsApp, 5 SPBU/APMS yang ada di Pulau Bengkalis memiliki stok BBM cukup banyak. Di SPBU Air Putih misalnya, tersedia 5.000 liter pertalite dan masuk lagi pada sore harinya 10.000 liter.
Selanjutnya, SPBU/APMS Jalan Bantan tersedia stok 7.000 liter dan masuk lagi pada sore harinya 10.000 liter. SPBU Nurwati tersedia stok 10.000 liter pertalite dan sorenya masuk 5.000 liter solar.
Kemudian, SPBU Teluk Latak tersedia stok 12.000 liter dan SPBU Selatbaru juga tersedia 12.000 liter.
Menyikapi kondisi ini, masyarakat meminta kepada aparat penegak hukum untuk mengusut apa penyebab hal ini terjadi. Jika memang ada indikasi permainan oknum-oknum tertentu, masyarakat mendesak aparat penegak hukum untuk menindak dengan tegas.
"Setiap hari BBM masuk itu banyak, anehnya masuk sore, pada pagi harinya sudah habis. Kalaupun masih ada jual, hanya beberapa jam saja sudah habis. Biasanya kalau di SPBU atau APMS habis, di pedagang eceran/Pos APMS masih bisa didapat walaupun dengan selisih harga mencapai Rp2.000 per liter. Tapi sejak beberapa hari belakangan Pos APMS juga kosong," keluh Edi.