RIAUMANDIRI.CO - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mendesak Pemerintah segera menurunkan harga LPG 3 kilogram bersubsidi karena harga gas dunia terus turun.
"Harga acuan dari CP Aramco yang berlaku sekarang jauh di bawah angka asumsi harga gas pada APBN tahun 2023," kata Mulyanto kepada media ini, Sabtu (17/6/2023).
Karena itu, menurut Mulyanto, bila Pemerintah benar-benar memperhatikan dan membela nasib rakyat kecil, seharusnya harga gas LPG 3 kilogram bersubsidi atau gas melon tersebut sudah diturunkan. Minimal sebesar 30 sampai 40 persen dari harga yang ada sekarang.
Dari hasil perhitungan Pertamina, prognosa biaya subsidi LPG 3 kilogram tahun 2023 diketahui lebih rendah sebesar 32 persen atau sebesar Rp32.4 triliun dibandingkan dengan DIPA tahun 2023, yang sebesar Rp117 triliun. Di mana angka perhitungan ini didasarkan pada harga LPG CP Aramco sebesar USD 647,68 per metrik ton dan volume gas LPG sebesar 8,2 juta metrik ton.
"Artinya, dengan penurunan harga gas LPG dunia, telah terjadi penghematan anggaran subsidi gas LPG sebesar Rp32.4 triliun. Dana sebesar itu dapat digunakan untuk menurunkan harga jual gas LPG 3 kg tersebut, sebesar 30 sampai 40 persen dari harga yang ada sekarang, kalau pemerintah mau," kata Mulyanto.
Hal yang serupa juga berlaku untuk BBM bersubsidi. Di mana asumsi perhitungan APBN tahun 2023 menggunakan ICP sebesar USD 90 per barel. Sementara ICP per bulan Mei 2023 sebesar USD 70,12 per barel.
"Jadi ini soal mau dan tidak mau alias pemihakan kepada rakyat kecil saja," sebut Mulyanto. (*)