RIAUMANDIRI.CO- Maraknya kasus penyimpangan Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, dan Queer (LJBTQ) baru-baru ini khususnya di Kota Pekanbaru menyita banyak perhatian publik termasuk Muhammadiyah. Ketua PW Muhammadiyah Riau Hendri Sayuti menilai hal tersebut dapat merusak moral generasi bangsa.
Sayuti mengatakan fenomena LGBT membuat dirinya terkejut dan sekaligus prihatin atas maraknya LGBT di Bumi Lancang Kuning. Ia menilai hal tersebut tidak sesuai dan bertentangan dengan dasar yang dianut oleh masyarakat Indonesia khususnya di Riau sebagai masyarakat Melayu.
"Riau khususnya Pekanbaru karena Bumi melayu ini identik dengan Islam ini. Namun belakangan pemberitaannya kok mengarah kepada hal yang seperti ini, bertentangan sekali dengan nilai dasar yang kita anut," tutur Sayuti.
Sayuti menambahkan bahwa untuk menghentikan dan menghilangkan penyimpangan LGBT merupakan tanggung jawab semua orang tidak bisa dibebankan pada satu pihak saja supaya ada pendidikan dan pencerahan agar LGBT ini tidak terus berkembang.
"LGBT ini pun bukan fenomena Indonesia atau fenomena Riau saja namun ini adalah fenomena Indonesia jadi kita harus melihat ini secara komprehensif dan dari sisi agama ini sesuatu yang mengancam eksistensi keagamaan,". ujarnya.
Penyimpangan LGBT perlu dikaji dari berbagai aspek psikologi ,ekonomi,dan lingkungan, berbagai pihak harus ikut serta dalam memberantas perkembangan LGBT agar tidak terus meningkatkan setiap waktu.
" Untuk anak muda harus membuat sesuatu baik itu kegiatan maupun gerakan yang mengarah kepada hal yang positif dan menyaring informasi agar tidak masuk kepada pergaulan yang justru tidak membuat produktif, serta dari segi agama LGBT juga tidak bisa di toleransi,"tutup Sayuti