RIAUMANDIRI.CO - Hujan yang mengguyur daerah perbatasan Dumai dan Bengkalis, tempat terjadinya kebakaran hutan dan lahan, telah meringankan tugas tim gabungan yang berjibaku mendinginkan lahan yang terbakar, Kamis (27/4/2023).
Kabid Humas Polda Riau ,Kombes Pol Nandang Wijaya Mukmin mengatakan, kondisi di lokasi saat ini api sudah padam dan asap sudah hilang.
"Di daerah tersebut sempat hujan tadi malam dan membantu proses pendinginan," ungkapnya.
Saat ini Kapolres Dumai, Bengkalis dan Bko Polda Riau serta satgas Karhutla sedang mengerahkan sedikitnya 5 unit alat berat untuk pembuatan kanal dan embung di sekitar lokasi.
"Langkah ini dilakukan agar upaya efektif menyiapkan titik terdekat ketersediaan air dari lokasi kebakaran bilamana terjadi lagi," ungkapnya.
Dengan adanya embung dan kanalisasi ini, apabila kemungkinan terjadi karhutla, api cepat dipadamkan dan tujuan lainnya mampu menyekat sebaran api meluas pada daerah baru.
Sebelumnya diberitakan, upaya pemadaman dilakukan 294 tim gabungan dari Dit Samapta Polda Riau, Polres Dumai, Polsek Medang Kampai, Brimob Polda Riau, Gabungan TNI, BPBD Provinsi Riau dan BPBD Kota Dumai, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api (MPA), Regu Pemadam PT. Wilmar, Sinarmas dan masyarakat setempat.
Wakapolda Riau Brigjen Pol K Rahmadi memperkirakan luas lahan yang terbakar telah mencapai 60 hektar. "Luas lahan gambut yang terbakar perkiraan mencapai 60 hektar, dan 40 hektare di antaranya telah berhasil dipadamkan oleh tim gabungan. Sementara 15 hektare lainnya masih mengeluarkan asap dan masih akan dilanjutkan dengan pendinginan lahan," imbuhnya.
Untuk mencegah kebakaran meluas, tim berupaya melakukan sekat guna memutus penjalaran api.
Menurutnya upaya pemadaman api di lahan gambut yang kering cukup membuat kewalahan. Ditambah akses jalan menuju lokasi pemadaman sangat sulit dilalui dengan berjalan kaki dan ditumbuhi semak belukar serta sumber air yang sulit didapat.
"Dalam rangka memudahkan pergerakan, tim telah membuat jalan perintis untuk memudahkan mobilisasi personil serta alat pemadaman, tim juga membuat parit serta embung sebagai cadangan sumber air untuk kegiatan pemadaman dan membatasi laju api yang menuju ke arah Selatan dan Timur dari bagian lahan yang telah terbakar," bebernya.
Upaya pemadaman dilakukan dengan menggunakan 36 alat milik Satgas Karhutla Polda Riau, Satgas Karhutla Polres Dumai, Brimob Polda Riau serta Gabungan TNI, BPBD Kota Dumai, Manggala Agni, Perusahaan dan Masyarakat Peduli Api (MPA). Sementara 3 unit alat berat milik PT. Mega Green, PT. Wilmar dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) juga dihadirkan guna membuat embung dan parit api sejauh +/- 2 KM.