RIAUMANDIRI.CO- 2.148 orang warga negara asing harus mengungsi akibar adanya konflik bersenjata mematikan di Sudan. WNA yang harus dievakuasi tersebut ditampung oleh Pemerintah Arab Saudi termasuk Warga Negara Indonesia.
Melalui keterangan tertulis, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengatakan beberapa pengungsi tiba dari Sudan ke kota Jeddah pada hari ini, Rabu, 26 April 2023. Jumlah total pengungsi dari Sudan sejak evakuasi dimulai sekitar 2.148 orang, termasuk 114 warga negara Saudi dan 2.034 individu dari 62 negara, termasuk Indonesia.
"Kerajaan bekerja untuk menyediakan semua kebutuhan yang diperlukan warga negara asing dalam persiapan untuk memfasilitasi keberangkatan mereka ke negara mereka," kata Kemlu Arab Saudi.
Enam puluh dua negara yang disebut Kemlu Arab Saudi mencakup Inggris Raya, Amerika Serikat, Thailand, Mesir hingga Afrika Selatan.
Konflik di Sudan dimulai sejak pecahnya perang sepuluh hari lalu antara militer dan kelompok milisi RSF (Rapid Support Forces). Pertempuran telah memicu krisis kemanusiaan, dengan menewaskan lebih 420 orang dan mengurung jutaan rakyat Sudan tanpa akses ke layanan dasar.
Reuters melaporkan, kedua belah pihak menyetujui gencatan senjata 72 jam yang dimulai pada Selasa, 25 April 2023, setelah negosiasi yang ditengahi oleh Amerika Serikat dan Arab Saudi. Namun Utusan Khusus PBB untuk Sudan Volker Perthes mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa kedua belah pihak tidak menunjukkan kesungguhan untuk bernegosiasi.
Sebelumnya, dalam pesan singkat pada Selasa, 25 Maret 2023, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI menyebut WNI yang sedang dalam perjalanan laut dari Port Sudan menuju Jeddah berjumlah 542.
Judha, melalui pesan yang sama mengatakan, evakuasi WNI tahap dua sudah dimulai dari Khartoum menuju Port Sudan. “Mohon doanya,” katanya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam pengarahan media pada Senin, 24 April 2023, mengatakan, selain 500 lebih WNI yang dievakuasi pada tahap pertama, akan ada sekitar 289 WNI yang akan dipindahkan pada kesempatan kedua.
WNI yang dievakuasi sebagian besar adalah mahasiswa Indonesia, Pekerja Migran Indonesia, karyawan perusahaan swasta, dan staf KBRI beserta keluarganya.
Pemerintah Indonesia menjalin komunikasi dengan tim Sekjen PBB dan UN OCHA karena evakuasi juga dilakukan hampir bersamaan dengan staf PBB yang bekerja di Sudan. Dubes RI di Arab Saudi dan Konjen RI di Jeddah juga melakukan komunikasi dengan otoritas di Saudi untuk memastikan proses lanjutan berjalan lancar.
Tim kecil perbantuan untuk evakuasi juga telah bergerak baik yang dari Jakarta dipimpin oleh Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu dan tim dari Riyadh dan Jeddah.
Pada Senin, tim evakuasi juga berangkat menuju Jeddah dengan pesawat TNI AU yang terdiri dari Tim Pengamanan TNI, Tim kesehatan dari Puskes TNI dan personel Kemlu.