RIAUMANDIRI.CO- Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Pekanbaru, memperkirakan pembangunan Pasar Induk akan rampung pada tahun ini. Pembangunan saat ini digesa oleh pengembang.
Kepala DPP Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin telah memantau progres pembangunan Pasar Induk di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tuah Madani. Ia menyebut, pembangunan Pasar Induk sudah banyak kemajuan.
"Saya sudah meninjau progres pembangunan Pasar Induk. Pihak pengelola terus bergerak membangun Pasar Induk," kata Zulhelmi Arifin, Senin (17/4).
Menurutnya, Pasar Induk itu telah dibangun lokasi bongkar muat barang. Kios-kios juga telah dibangun dan telah banyak selesai.
"Hanya saja, jalan masuk ke Pasar Induk yang butuh tanah timbun cukup banyak. Saya perkirakan, Pasar Induk ini sudah rampung dibangun akhir tahun ini," terang Ami, sapaan akrabnya.
Diberitakan sebelumnya, pembangunan Pasar Induk ini penuh dengan dinamika dimulai pada 2016 lalu. Pemko Pekanbaru dan pihak PT Agung Rafa Bonai (ARB), sebagai penyewa lahan, sudah menandatangani kontrak kerja sama pada Oktober 2016 lalu.
Pengelolaannya diberikan kepada PT ARB selama 30 tahun. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) baru bisa diselesaikan 2017. Pembangunan dilakukan pada 2018. Rupanya, PT ARB kekurangan modal melanjutkan pembangunan akibat pandemi Covid-19.
Pasang surat pembangunan terjadi selama masa pandemi, tahun 2020 dan 2021. Selain masalah finansial akibat pandemi, PT ARB juga meminta kepastian status lahan.
Akhirnya, Hak Pengelolaan Lahan (HPL) diterbitkan Kementerian ATR/Badan Pertanahan Nasional pada 2022. Bermodalkan HPL ini, PT ARB mendapat suntikan dana dari bank untuk melanjutkan pembangunan Pasar Induk. Karena, PT ARB telah menghabiskan dana Rp60 miliar dengan capaian pembangunan 60 persen, sejak 2017 hingga 2022.
Tim Pemko Pekanbaru juga telah membahas penyesuaian waktu pembangunan Pasar Induk di Jalan Soekarno-Hatta. Pasalnya, PT ARB sempat terkendala dana akibat pandemi Covid-19 dan belum adanya sertifikat Hak Pengelolaan Lahan (HPL) dari Pemko Pekanbaru.
Pembangunan Pasar Induk itu menggunakan skema Build Operate Transfer (BOT) atau biaya pembangunan ditanggung seluruhnya oleh investor.(her).