RIAUMANDIRI.CO- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy, kembali mengingatkan warga untuk tetap waspada dan selektif dalam memilih jajanan berbuka puasa.
Berdasarkan uji kelayakan secara acak yang dilakukan bersama Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM), masih ditemukan makanan mengandung zat berbahaya bagi kesehatan di antaranya boraks dan formalin.
" Masih ada ditemukan takjil tak layak konsumsi yang dijual di pasar ramadan di Kota Pekanbaru. Artinya, ada zat-zat yang dilarang," kata Kepala Diskes Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih," kata Zaini, Senin, (10/4).
Namun demikian, dia menyampaikan, temuan takjil yang mengandung zat berbahaya bagi kesehatan pada Ramadan tahun ini jauh menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Paling hanya satu atau dua temuan kemarin. Namun kami imbau masyarakat supaya lebih selektif memilih," ungkapnya.
Sebelumnya, Zaini Rizaldy, menerangkan, saat momen ramadan rentan dimanfaatkan orang tak bertanggungjawab menggunakan bahan tambahan atau zat berbahaya dalam makanan atau minuman yang dijual untuk meraup untung besar.
" Saat ramadan ini banyak pedagang muncul di berbagai tempat untuk menjual aneka pangan, karena itu warga harus selektif membeli makanan berbuka puasa yang lebih aman dan sehat," imbuh Kadiskes.
Dokter Bob, sapaan akrab Kadiskes itu menerangkan, zat-zat berbahaya yang kerap ditemukan dalam makanan dan minuman siap saji seperti formalin, borax dan bahan pewarna tekstil.
" Makanan mengandung zat berbahaya tak layak dikonsumsi manusia. Jika dikonsumsi terus menerus akan menimbulkan penyakit berbahaya," terang dokter Bob.
Bukan hanya kepada warga, dokter Bob, juga mengimbau penjual takjil untuk menyajikan makanan dan minuman yang aman dikonsumsi konsumen atau masyarakat.
Artinya, terhindar dari zat kimia dan bahan berbahaya dengan tidak menambahkan pewarna makanan sebab akan membahayakan.
"Kami tak bisa melarang orang berjualan ataupun warga yang membeli. Kami hanya bisa memberikan imbauan dalam rangka memilih menu yang sehat untuk berbuka puasa," katanya.
Ia menyarankan warga menghindari mengkonsumsi makanan yang mengandung pengawet karena secara kesehatan tidak direkomendasikan.
"Kemudian kami juga mengimbau warga lebih waspada terhadap penyakit yang muncul selama ramadan, penyakit itu muncul bisa jadi karena pola makan yang salah," imbaunya.
Dokter bob, mengakui, saat mendampingi BBPOM Sidak di pasar ramadan pada pekan kemarin, memang menemukan makanan tak layak dikonsumsi.
Namun untuk detailnya belum diketahui karena pemeriksaan sampel dilakukan di laboratorium BBPOM.
" Kami meminta warga dalam membeli takjil atau jajanan buka puasa yang tertutup atau terbungkus. Sebab kalau dalam kondisi terbuka takutnya akan terkontaminasi bakteri dan lainnya. Sebaiknya juga menghindari produk makanan yang dari fisiknya terlihat ada sesuatu bahan yang ditambahkan atau dari sisi warna terlihat sangat mencolok," tutupnya.(her).