PELALAWAN (HR)-Pemerintah Kabupaten Pelalawan melalui Dinas Pendidikan memberikan penghargaan pada puluhan pelajar yang meraih prestasi, baik prestasi di tingkat kabupaten, propinsi dan nasional. Penyerahan penghargaan tersebut dilakukan Bupati HM Harris diwakili Sekda Pelalawan HT Mukhlis pada upacara Hari Pendidikan Nasional yang digelar di halaman Kantor Bupati Pelalawan, Senin (4/5).
Selaku Pembina Upacara Hardiknas Sekda HT Mukhlis mengingatkan akan pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan, dengan pola riset dan pengembangan teknologi guna meningkatkan daya saing bangsa.
"Masyarakat memiliki harapan yang tinggi pada lembaga pendidikan. Sekarang ini, masyarakat beranggapan perguruan tinggi tidak cukup hanya menyelenggarakan pendidikan untuk lulusan yang bermutu saja, perguruan tinggi dituntut mampu mendukung daya saing bangsa, melalui penelitian yang inovatif dan berdampak pada perekonomian masyarakat secara langsung," katanya.
Namun karena keterbatasan anggaran, sambungnya, selama ini penelitian perguruan tinggi berhenti sampai pada pembuatan prototype skala laboratorium, publikasi internasional dan perolehan HAKI. Dengan meningkatnya anggaran penelitian lewat BOPTN, dimana pada tahun 2015 anggaran BOPTN mencapai Rp4,55 triliun, maka penelitian di perguruan tinggi bisa dilanjutkan sampai pada komersialisasi atau hilirisasi hasil penelitian.
"Dengan bergabungnya sektor Ristek dengan Pendidikan Tinggi dalam Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, maka sinergi program, sumber daya, pengalaman, Ristek-Dikti dapat dilakukan dan bisa dilakukan hilirisasi hasil penelitian perguruan tinggi menjadi semakin mungkin dilakukan," tegasnya.
Menurut Mukhlis, ada dua cara pendidikan tinggi bisa memberikan dukungan terhadap daya saing bangsa. Pertama adalah dengan menghasilkan tenaga trampil yang dibutuhkan oleh lapangan kerja dan kedua adalah menghasilkan inovasi yang bisa memberikan manfaat ekonomis secara langsung bagi masyarakat.
"Untuk bisa menghasilkan tenaga terampil dan inovasi, beberapa hal harus dilakukan oleh perguruan tinggi, yaitu pengembangan dan implementasi secara progresif Sistem Penjaminan Mutu internal sesuai dengan SNPT sehingga pada tahun 2019 bisa dicapai 15.000 program studi terakreditasi unggul dan 194 perguruan tinggi terakreditasi unggul, peningkatan kemampuan sumberdaya manusia, program, dan insentif untuk melakukan penelitian inovatif sehinggga pada tahun 2019 bisa dihasilkan penelitian inovatif dengan technology readiness level 6 sebanyak lebih dari 1.000 prototype (nominal) dan technology readiness level 7 sebanyak 15 (nominal)," bebernya.
Kemudian juga perlunya peningkatan kemampuan dan pemberian insentif secara progresif pada publikasi internasional sehingga pada akhir tahun 2019 bisa dihasilkan 12.000 publikasi internasional. Di samping itu perlunya melanjutkan hasil penelitian yang telah dihasilkan selama ini dengan proses hilirisasi sehingga pada tahun 2019 akan dihasilkan 30 (nominal) produk yang bisa diproduksi masal.
"Memperkuat jaringan dengan industri untuk melakukan kolaborasi guna menghasilkan inovasi yang dapat memberikan manfaat ekonomi secara langsung pada masyakat. Dan bagi PTN-BH terus melakukan program yang terencana dan progresif untuk bisa masuk kedalam 500 perguruan terbaik dunia sehingga pada tahun 2019 ada 5 perguruan tinggi indonesia masuk 500 terbaik dunia," ujarnya.
Di sisi lain pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi akan secara progresif memberikan dukungan dalam bentuk kebijakan, program, dan anggaran agar perguruan tinggi bisa melaksanaan gerakan peningkatan mutu pendidikan tinggi, riset dan inovasi untuk mendukung daya saing bangsa. (adv/hms)