RIAUMANDIRI.CO- Untuk mewujudkan pelaksanaan pegawasan Pemilu yang efektif diperlukan partisipasi masyarakat melalui pengawasan partisipatif. Badan Pegawas Pemilu (Bawaslu) Riau melakukan kerjasama dengan Universitas.
Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara Universitas Riau (UNRI) Bawaslu Riau dan Perkumpulan Pengusaha Migas Energi Tebaru dan Terbarukan Nusantara.
Dikatakan Kepala Bagian Pengawasan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Riau, Tarmizi AP, satu di antara tugas dari Bawaslu adalah menyelenggarakan kegiatan pengawasan partisipatif di Perguruan Tinggi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat khususnya kalangan mahasiswa dalam pegawasan Pemilu yang sebentar lagi dilaksanakan di Indonesia.
“Berdasarkan data sensus penduduk tahun 2020 Provinsi Riau sebesar 30 persen dari jumlah penduduk Provinsi Riau adalah generasi Z atau rentang usia yang memenuhi sarat untuk memilih dan jumlahnya akan terus bertambah,” kata Tarmizi AP, Senin (27/3) di aula Siak Indrapura Gedung Rektorat Kampus Bina Widya UNRI.
Tarmizi berujar, partisipasi Pemilu tidak sekedar datang dan memilih tetapi melakukan pengawasan partisipatif atas potensi adanya kecurangan yang terjadi.
Selain itu, partisipasi lainnya bisa dengan melaporkan kecurangan Pemilu kepada Bawaslu sebagai lembaga yang bertugas mengawasi proses Pemilu serta menindaklanjuti dugaan pelanggaran tersebut.
"Bahkan, generasi Z sebagian besar merupakan pengguna aktif media sosial. Oleh karena itu, diharapkan dapat mengkepanyekan penyelenggaraan pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil melalui media sosial," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, kerja sama ini juga merupakan dukungan dan sinergi program pemerintah melalui Bawaslu untuk memfasilitasi sosialisasi pegawasan Pemilu partisipatif menuju Pemilu demokratis khususnya di UNRI.
"Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat khususnya mahasiswa dalam pelaksanaan pengawasan Pemilu serta meningkatkan literasi dan edukasi terkait dengan pengawasan Pemilu," katanya.
Lalu, tutur dia, kegiatan ini juga untuk memperluas jangkauan pengawasan partisipatif, memperkuat komunikasi antara pihak kemitraan dalam pengawasan Pemilu. "Maupun untuk memperkuat tumbuhnya kesadaran dalam upaya melaporkan adanya dugaan pelanggaran dalam Pemilu," Tarmizi menuturkan.
Rektor UNRI, Prof Dr Sri Indarti menyampaikan apresiasi adanya kerja sama tersebut. Dikatakan Rektor, Kementerian merancang Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dalam memberikan ruang kepada Perguruan Tinggi untuk menjalin kerja sama yang intensif dari berbagai pihak.
"Kerja sama ini meliputi pelaksanaan magang mahasiswa, studi independen, mahasiswa mengabdi di desa. Kita apresiasi adanya kerja sama ini karena bermanfaat bagi universitas dan juga berdampak bagi mahasiswa dalam mempersiapkan diri untuk terjun ke masyarakat," ujarnya.
Rektor menjelaskan, bahwa pegawasan Pemilu adalah tugas bersama. Peran mahasiswa sangat penting sebagai insan yang kritis untuk pengawasan partisipatif atas potensi adanya kecurangan yang terjadi.
"Kita juga berperan serta melaporkan kecurangan tersebut kepada Bawaslu sebagai lembaga yang bertugas mengawasi proses Pemilu serta menindaklanjuti dugaan pelanggaran tersebut.