RIAUMANDIRI.CO - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah angkat bicara soal tantangan yang diberikan oleh Menkopolhukam Mafud MD kepada Komisi III DPR RI.
Fahri meminta Komisi III DPR RI menjawab tantangan Mahfud, terkait dugaan adanya transaksi siluman senilai Rp349 triliun yang terjadi di Kementerian Keuangan itu.
“Tantangan ini harus dijawab oleh Komisi III DPR RI,” kata Fahri Hamzah melalui keterangan tertulisnya diterima media, Senin (27/3/2023).
Wakil Ketua DPR periode 2014-2019 itu mengatakan, jika DPR RI tidak menjawab patut diduga ada persekongkolan para elit di DPR RI dan pejabat di lingkungan Kemenkeu soal transaski siluman itu.
“Sebab kalau tidak dijawab, jangan-jangan persekongkolan dan money laundry justru bermula dari para elite di Senayan termasuk pimpinan parpolnya,” kata Fahri.
Bahkan, Fahri yang juga pernah menjabat Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini mengingatkan bagaimana Parlemen sangat riuh saat dulu ada skandal bailout Bank Century senilai Rp6,7 Triliun. Sekarang ini, menurut Fahri, kesempatan bagi Parlemen untuk bersuara terkait korupsi 300-an Triliun di eksekutif.
"Wahai partai-partai di Senayan yang di DPR RI selama ini senyap, sekarang lah kalian ada kesempatan untuk bersuara terkait korupsi Rp300-an triliyun di eksekutif. Kami mau nonton apakah kalian masih ada sisa hati. Dulu skandal BankCentury hanya soal Rp6,7 T Senayan heboh. Sekarang waktumu!” tantang politisi dari Nusa Tenggara Barat (NTB) ini.
Diketahui bahwa Komisi III DPR sebelumnya akan menggelar rapat dengan Komite TPPU di antaranya Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, dan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana terkait dugaan TPPU Rp349 Triliun di Kemenkeu pada Jumat, 24 Maret 2023. Namun, jadwal tersebut berubah dan dijadwalkan digelar pada Rabu, 29 Maret 2023.
Sedang Menkopolhukam Mahfud MD melalui akun twitternya, menyatakan kesiapannya untuk memberikan keterangan terkait transaksi silumam di Kemenkeu tersebut. Bahkan Mahfud MD mengatakan kalau dirinya justru tidak sabar ingin duduk bersama dengan DPR RI memperjelas transaksi siluman Rp349 triliun itu.
"Bismillah. Mudah-mudahan Komisi III DPR RI tidak maju mundur lagi mengundang saya, Menko Polhukam/Ketua KNK-pp-TPPU. Saya sudah siap hadir," tulis Mahfud MD.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu bahkan terang-terangan menantang politisi PDI Perjuangan Arteria Dahlan, politisi partai Demokrat Benny K. Harman dan politisi PPP Arsul Sani untuk hadir dan tidak mencari-cari alasan untuk absen dalam rapat tersebut.
"Saya tantang Sdr. Benny K. Harman juga hadir dan tidak beralasan ada tugas lain. Begitu juga Sdr Arteria dan Sdr. Arsul Sani. Jangan cari alasan absen," lanjut Mahfud MD. (*)